![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC9MHXaoowljWYt4d0YuCF4MpknV-Zl6_BDBfZn_eToEFz3r1Pto_SGIDQUASVAFZWHGmTvHmfGT_2Ool2cNvvnepKIK1OSpqGedIxn8f66NZSGqekbde5U82231OBgzZm9B1jbjeBVBiz/s400/trigana.jpg)
Pimpinan Trigana Air Dobo, Olfan mengakui kelalaian stafnya bahkan sebagai bentuk pertanggungjawaban, dirinya telah menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada Kajari Dobo.
“Saya telah menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada Pak Kajari melalui Kasie Intel Kejari Dobo,” aku Olfan kepada dharapos, Sabtu (23/1).
Salah satu staf Bandara Rar Gwamar Dobo, Ris Kilikili membenarkan peristiwa itu memang benar terjadi.
“Pemberitaan tersebut memang benar terjadi kalau Kejari Dobo marah-marah di ruangan VIP karena beliau tidak diberangkatkan pada trip pertama. Tetapi untuk melakukan tindakan brutal hingga perusakan aset daerah itu sama sekali tidak terjadi,” terangnya.
Dijelaskan pula, pada saat itu Kajari dengan suara tidak keras sempat marah dan menendang pintu keluar ke arah lapangan Bandara Rar Gwamar Dobo.
"Kemudian sempat pula mengambil gelas yang berada diatas meja dan melemparkannya tepat di depan pintu tersebut namun sama sekali tidak menimbulkan kerusakan," ujar dia.
Saat itu, Minggu (20/12), tiba-tiba secara sepihak Kajari diturunkan dari pesawat saat pesawat akan tinggal beberapa saat lagi.
Karena merasa diperlakukan tidak adil hingga mencoreng harga dirinya sebagai seorang pejabat daerah, Kajari sempat mengungkapkan kekesalannya di ruang VIP Bandara Rar Gwamar Dobo akibat diperlakukan semena-mena oleh pihak Trigana Air. (Dharapos)