Pemerintah Pusat Bentuk Pusat Dokumentasi Musik Nasional (PDMN) di Ambon |
- Pemerintah Pusat Bentuk Pusat Dokumentasi Musik Nasional (PDMN) di Ambon
- Petrus Fatlolon Nilai Kuota CPNS MTB 2018 Sudah Maksimal
- Pemuda Tanimbar Gelar Apel Sumpah Pemuda ke 90
- Abdul Hamid Ingratubun Buka Festival Penangkapan Ikan Namur Met Ev 2018 di Ohoiel
- Puncak Festival Pesona Meti Kei (FMPK) ke III di Pantai Ngurbloat
Pemerintah Pusat Bentuk Pusat Dokumentasi Musik Nasional (PDMN) di Ambon Posted: 30 Oct 2018 06:39 PM PDT ![]() JAKARTA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Pusat semakin mendukung Kota Ambon, Provinsi Maluku sebagai Kota Musik Dunia atau World City of Music (WCoM). Hal tersebut ditunjukkan lewat penandatanganan MoU antara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan Museum Musik Indonesia (MMI) terkait pembentukkan Pusat Dokumentasi Musik Nasional (PDMN) di Ambon yang berlangsung di Auditorium Soekarman, gedung Fasilitasi Layanan Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta pada Senin (29/10). Penandatanganan MoU itu sendiri dilakukan oleh Kepala Perpus RI, Muhamad Syarif Bando, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dan Kepala MMI, Hengki Hermanto. Seperti diketahui, PDMN ini merupakan salah satu dari 25 action plan yang diminta UNESCO sebagai prasyarat menjadikan Ambon sebagai kota musik dunia. Lewat momentum penandatanganan MoU ini, diharapkan akan terus memperkuat komitmen bersama dalam percepatan atau akselerasi kota Ambon sebagai kota musik dunia pada tahun 2019 mendatang. Kepala Perpusnas, Muhamad Syarif Bando menuturkan, salah satu agenda utama Perpusnas kali ini adalah memperkuat dan mendukung agar segala hal dapat dilakukan guna terwujudnya Kota Ambon sebagai kota musik dunia. Diakui, dukungan Perpusnas untuk Ambon merupakan kebanggaan tersendiri, dan untuk itu, pihaknya akan sepenuhnya membuka pintu membantu hal itu, apalagi dengan pengalaman-pengalaman mendaftarkan beberapa situs nasional untuk mendapat pengakuan UNESCO. Bahkan, Perpusnas menawarkan diri untuk nantinya menjadi bagian dari penyusunan naskah akademik, untuk nantinya mendaftarkan Ambon ke salah satu badan PBB tersebut. Ditempat yang sama, Kepala MMI, Hengki Hermanto mengatakan, pihaknya juga sudah mempersiapkan berbagai prasarana pendukung untuk nantinya diberikan kepada Ambon guna mengisi koleksi di PDMN yang nanti terbangun disana. Menurut Kepala MMI, beberapa hal yang sudah dikerjakan antara lain mendokumentasikan lagu-lagu Ambon maupun lagu yang dibawakan musisi Maluku-Ambon baik lewat kaset, CD, piringan dan lainnya. Pihaknya juga bekerjasama dengan Universitas Brawijaya mengerjakan proyek tinjauan antropologi lagu-lagu Ambon, sehingga nantinya bisa digali lebih jauh dan lebih dalam tentang jati diri masyarakat Ambon sebagai bagian dari pembangunan peradaban Indonesia. Selain penandatanganan MoU, pada kesempatan itu juga digelar talkshow dalam rangka pendukungan program ambon menuju kota musik dunia versi UNESCO dengan menghadirkan narasumber masing-masing Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi BeKraf, Ari Juliano Gema, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, Direktur Ambon Music Office, Ronny Lopies dan Kepala Perpusnas, Muhamad Syarif Bando. Hadir pada kesempatan itu pula, Direktur Hak Cipta dan Desain Industry Dirjen Kekayaan Intelektual, Direktur Pengendalian Aplikasi Informasi, Dirjen Aplikasi Informatika, Sekretaris Kota Ambon, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Kadis perpustakaan Ambon, Kabag Hukum Setkot Ambon, Kepala Bidang Ekraf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ambon, Ketua Persatuan Artis, Penyanyi dan Pemusik Indonesia, Ketua Wahana Musik Indonesia, Ketua Yayasan Anugerah Music Indonesia, Ketua Karya Cipta Indonesia, Ketua Asosisasi Musisi Indie Indonesia dan Ketua Persatuan Artis Musisi Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI). (DiskominfoAmbon) |
Petrus Fatlolon Nilai Kuota CPNS MTB 2018 Sudah Maksimal Posted: 30 Oct 2018 05:59 PM PDT ![]() Jumlah kouta 244 formasi tersebut menimbulkan persepsi negatif sejumlah masyarakat yang menilai Pemerintah Daerah telah melakukan pembohongan Publik kepada masyarakat karena jumlah formasi CPNS disampaikan bahwa Pemerintah Daerah sebanyak kouta 300 hingga 500 formasi. Menjawab persepsi negatif tersebut membuat Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon mengatakan, Pemerintah Daerah harus menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah Pusat yang mana saat itu Pemerintah Pusat menetapkan kebijkan penganggaran CPNS itu dibebankan kepada APBN, karena itu masing –masing Daerah termasuk Papua, Kalimantan, Maluku berbondong-bondong mengusulkan formasi CPNS dengan jumlah yang besar sesuai kebutuhan masing-masing. Namun dua bulan terakhir ini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB RI menyurati para Kepala Daerah secara resmi termasuk gubernur dan para Bupati, Walikota. " Isi surat tersebut menyampaikan bahwa pembiayaan CPNS termasuk pengkajiannya nanti di tahun 2018 dibebankan kepada APBD bukan lagi APBN. Nah Tentunya ketika kebijakan ini berubah, Pemerintah Daerah harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Kita tahu bahwa PAD Kabupaten kita ini belum cukup 200 Milyar rupiah, sementara gaji pegawai sekarang sudah mencapai 305 Milyar rupiah belum lagi plus Honorer sehingga total sudah hampir 330 Milyar rupiah pertahun, oleh karena itu kita lakukan rasionalisasi berdasarkan uji kebutuhan kerja masing-masing SKPD, setelah dianalisas ulang sesungguhnya kita mengusulkan 330 formasi CPNS, namun oleh Menpan melakukan pengurangan lagi disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. justru kalau kita mengacu kepada kamampuan keuangan daerah MTB hanya mendapat 100 lebih formasi tapi karena kita paksakan ke Kementerian akhirnya kita mendapat 244 kouta CPNS ," bebernya Menurut Bupati, jika Pemerintah Daerah dikatakan telah melakukan pembohongan publik maka hal tersebut tidak benar karena mereka tidak mengetahui penjelasan yang detail tentang riwayat kronologis dari pengusulan Kouta bagi Kabupaten Maluku Tenggara Barat. "Sekali lagi saya tekankan bahwa ketika Pemerintah Pusat melakukan perubahan kebijakan wajib hukumnya, jangankan di Kabupaten, diprovinsipun menyesuaikan dan wajib melakukan pengurangan apalagi kita disini yang mana kita punya PAD terlampau kecil, " ujarnya. (DiskominfoMTB) |
Pemuda Tanimbar Gelar Apel Sumpah Pemuda ke 90 Posted: 30 Oct 2018 05:17 PM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pemuda Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku yang terdiri dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) MTB dan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Saumlaki menggelar apel bersama dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke 90 pada Minggu, 28 Oktober 2018. Dalam apel yang digelar di Chatolic Sport Center (CSC) Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) dengan Tema "Bangun Pemuda Satukan Indonesia" itu bertindak sebagai Inspektur Upacara ialah Pembina Pemuda Katolik dan Tokoh Inspirator Pemuda MTB, dr. Juliana Chatrina Ratuanak. Dalam orasi pemudanya, Juliana mengatakan pada tahun 1908 melalui Ikrar Sumpah Pemuda merupakan titik bangkitnya semangat kebangkitan nasional. Tanpa pikir panjang para pemuda dari penjuru Indonesia menuju Jakarta untuk mengucapkan ikrar persatuan untuk mengusir para penjajah. "Para pemuda saat itu tahu persis bahwa Indonesia dijajah lebih dari 350 hingga 450 tahun karena tidak bersatu dan kesadaran itu baru muncul di tahun 1908, bersatu untuk mengusir penjajah dari Indonesia," kata dia. Juliana mengungkapkan bahwa Provinsi Maluku adalah bagian dari salah satu pilar pendiri bangsa Indonesia karena merupakan Provinsi ke-8 pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu dapat didengar dalam lirik Mars Provinsi Maluku, yaitu "19 Agustus tahun 45 kau lahir sebagai anak kandung NKRI". Ia pun meminta pada generasi muda Indonesia, khususnya yang berada di Kepulauan Tanimbar, daerah perbatasan NKRI – Australia lewat momen ke 90 Hari Sumpah Pemuda ini untuk mengisi kemerdekaan dengan penuh semangat mengejar pendidikan Karena lewat pendidikan mampu membuat seseorang bermartabat. "Mari kita isi kemerdekaan dengan pendidikan, yaitu pendidikan yang berbudi pekerti dan pendidikan yang kemudian mampu memanusiakan manusia," pinta Juliana. Selepas itu dilakukan pembacaan komitmen pemuda Tanimbar yang dibacakan oleh Ketua KNPI MTB Ongen Hinggo Laiyan dan Ketua Pemuda Katolik Komcab MTB Kornelis Waturu. Komitmen itu berisi tentang bentuk syukur dari Pemuda MTB yang akan bersatu untuk menjaga keragaman dan kekayaan tanah air Indonesia, menjaga dan mempertahankan persatuan di Indonesia. Dikatakan atas rasa cinta terhadap sejarah dan masa depan Indonesia, pihaknya akan berjuang untuk menjunjung tinggi Budaya Tanimbar dan Bahasa Indonesia serta akan bekerja sekuat tenaga untuk berkarya dan bekerja memberikan yang terbaik untuk seluruh rakyat Indonesia, khususnya di Bumi Duan Lolat. ![]() Mendukung Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan tetapi secara tegas menolak pasal 69 dan pasal 85, meminta Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) MTB dan Pemerintah Dearah (Pemda) MTB agar bekerjasama membangun Tanimbar dan tetap serius serta focus dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya terhadap kepentingan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Mendesak Badan Kehormatan DPRD MTB dan Pimpinan Partai Politik untuk segera melakukan evaluasi terhadap beberapa Anggota DPRD yang diduga telah melakukan tindakan-tindakan yang melanggar kode etik sebagai Anggota DPRD dan meminta pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menindak dengan tegas netizen yang membuat postingan atau pernyataan yang bersifat provokatif dan ujaran kebencian serta menyebarkan berita-berita bohong (hoax) melalui media sosial. (Laura Sobuber) |
Abdul Hamid Ingratubun Buka Festival Penangkapan Ikan Namur Met Ev 2018 di Ohoiel Posted: 30 Oct 2018 04:47 PM PDT ![]() OHOIEL, LELEMUKU.COM - Festival menangkap ikan Namur secara tradisional di Ohoi Ohoiel, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi pada Sabtu (27/10) guna memeriahkan Festival Penangkapan Ikan Namur Met Ev 2018 merupakan bagian yang tak terpisahkan dari peningkatan pariwisata di Kepulauan Kei. Asisten I Setda Bidang Pemerintahan dan Kesra Malra Drs.Abdul Hamid Ingratubun,M.Si saat membacakan sambutan Bupati mengatakan Masyarakat Kei sejak lama dikenal sebagai masyarakat yang sangat dekat dengan alam laut, maupun darat. "Festival Tangkap ikan tradisional dengan tangan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara meriah selama tiga tahun terakhir yang mana kegiatan tersebut sudah agendakan untuk kegiatan tahunan oleh Pemerintah Ohoi dan BSO Ohoiel," ujar dia. Ingratubun menambahkan kegiatan Festival Tangkap ikan Namur Met Ev 2018 ini sangat penting ,karena kegiatan ini memiliki makna yang sangat besar yaitu dengan pengelolaan pariwisata yang terintegrasi, maka dampak yang diberikan atau manfaat yang diterima tentu akan lebih optimal,baik bagi Ohoi sendiri maupun Maluku Tenggara secara keseluruhan. Ketua Panitia Samuel D Tapotubun menambahkan Festival ini dilatarbelakangi atas kepedulian untuk tetap menjaga kearifan lokal budaya tangkap ikan dan budaya lainnya yang semakin terkikis oleh arus globalisasi. "Dalam mengembangkan Potensi pariwisata Maluku Tenggara,Baik menjalin kemitraan Bersama Pemerintah Daerah,dalam memperhatikan Potensi wisata budaya melestarikan keaarifan lokal baik, hasil laut ,hutan seni tari baik dan Budaya sebagai masyarakat adat Selain itu dengan festival tangkap ikan tradisional agar menghindari penggunaan racun mematikan karena pertumbuhan terumbu karang memakan waktu yang cukup panjang. Tangkap ikan menggunakan tangan memeliki keunikan sehingga tetap dijaga budaya dengan mengadakan ivent agar masyarakat merasa ikut memliki atas potensi alam yang ada. Hadir pada acara tersebut Asisten I Setda Maluku Tenggara,Pimpinana SKPD, serta Masyarakat Ohoiel. (DiskominfoMalra) |
Puncak Festival Pesona Meti Kei (FMPK) ke III di Pantai Ngurbloat Posted: 30 Oct 2018 04:41 PM PDT ![]() LANGGUR, LELEMUKU.COM - Puncak Festival Pesona Meti Kei (FPMK) ke-III Tahun 2018 di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku berpusat di Tempat Wisata Pantai Pasir Panjang Ngurbloat pada Desa atau Ohoi Ngilngof Kecamatan Manyeu pada Senin (29/10). Festival Pesona Meti Kei III diawali dengan acara Tangkap Ikan Secara Tradisional dengan menggunakan tali yang dipusatkan di Ohoi Revav, Kecamatan Kei Kecil Timur. Dilanjutkan dengan acara puncak yang berpusat di Pantai wisata Pasir Panjang Ohoi Ngilngof. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Sugeng Santoso dalam sambutannya memberikan apresiasi karena lokasi wisata di kepulauan Kei sangat beragam dan terjaga dengan baik, sehingga layak untuk diperkenalkan hingga ke dunia Internasional. "Begitu banyak spot pariwisata di Maluku Tenggara yang perlu dipromosikan ke Luar Negeri untuk itu teruslah memelihara menjaga tempat Wisata agar tetap terawat sehingga para pegunjung merasa nyaman," ujar dia. Selanjutnnya ia menyatakan bidang-bidang potensial yang mampu dikembangkan di kabupaten tersebut harus dikembangkan sehingga masyarakat pula yang akan merasakan keuntungannya. "Kabupaten Maluku Tenggara memiliki dua bidang yang sangat potensial yaitu Pariwisata dan maritim seharusnya semua sumber daya diarahkan didalam pariwisata dan kemaritiman, agar berkisenambungan dengan pemberdayaan pulau-pulau kecil dan ekonomi kerakyatan,"ujarnya. Pada kesempatan tersebut Bupati Malra Anderias Rentanubun dalam sambutanya mengucapkan banyak terima kasih kepada para tamu yang hadir pada acara FPMK Ke-III yaitu Staf Ahli Menteri Bidang Eknomi Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI Sugeng Santoso, Direktur Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar Kementerian Desa ,PDT dan Transmigrasi Hasrul Edyar dan Kementerian Pariwisata RI Kanal Rimoson serta Kepala Bidang Destinasi Area IV Maluku. "Kegiatan Festival Pesona Meti Kei Ke-III Tahun 2018 merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan Oleh Pemkab Malra semoga dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara, khususnya di bidang perikanan dan kemajuan pariwisata di Kei,"tutur Bupati. Kemeriahkan Acara FPMK Ke-III menampilkan Tarian Khas Kei yaitu tari Panah yang dibawakan oleh siswa SD,SLTP berjumlah 1000 orang dan tarian-tarian lain seperti tarian sawat, goyang Meti Kei serta tarian Tradisional Kei Lainnya serta masyarakat dihibur dengan Group EB-Band yang membawakan lagu khas daerah Kei serta Penyanyi dari Luar Daerah yang berasal dari Kei dan Ambon. Sementara itu menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Malra, Roy Rahayaan pelaksanaan FPMK kali ini dilaksanakan dengan konsep yang berbeda, dengan inovasi pada tiap tahapan kegiatan yang dilakukan, sehingga tidak monoton dalam pelaksanaannya salah satunya dengan melibatkan semua komunitas dan masyarakat pelaku usaha wisata yang ada di objek wisata. "Festival Pesona Meti Kei (FPMK) ke-3 ini, kita laksanakan di penghujung masa pemerintahan Pak Andre-Yunus, dan tentu kita pahami bersama bahwa di saat yang sama ada event nasional yang diselenggarakan di Ibukota provinsi yaitu Pesparani. Sehingga memang kalau kita bilang tidak semeriah tahun kemarin, yah di akui memang tidak semeriah, tetapi kami mencoba melakukan inovasi-inovasi dalam tiap tahapan kegiatan sehingga kita tidak monoton hanya satu kegiatan saja, sehingga setiap tahun ada perubahan-perubahan terhadap kegiatan yang dilaksanakan," kata Rahayaan kepada RRI Tual. Disinggung terkait fokus pemerintah daerah dalam pengelolaan destinasi wisata daerah di Kabupaten Maluku Tenggara, Rahayaan menjelaskan masih terkendala dengan pelepasan hak objek wisata kepada pemerintah daerah. "Karena persyaratan DAK dalam pengelolaan pariwisata per objek wisata, harus ada pelepasan hak kepada pemerintah daerah, sampai saat ini yang kita baru dapat di Wab, karena itu ditahun 2019, kita fokus untuk pengembangan objek wisata dan destinasi wisata di Wab," ujar Rahayaan. Terkait pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei yang diundur pelaksanaannya dari tanggal 22 menjadi 29 Oktober, Rahayaan meminta pengertian baik dari masyarakat Maluku Tenggara, wisatawan Nusantara maupun wisatawan Mancanegara, dimana karena beberapa pertimbangan sehingga pelaksanaannya diundur dan akan dijadwalkan kembali pelaksanaannya tiap 22 Oktober pada tahun-tahun mendatang. Rahayaan juga mengapresasi semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan FPMK ketiga ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. (DiskominfoMalra/RRI) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |