AMBON - Jericho Pesireron, salah satu mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) memilih mengakhiri hidupnya dengan seutas tali sebuah gudang di rumah warga atas nama, Mei Kakisina, Senin (29/8).
Mahasiswa jurusan PPKN yang berusia 24 tahun ini mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran diduga depresi setelah kecelakaan motor yang menimpa korban sehingga menyebabkan seluruh gigi korban rusak.
Informasi yang dihimpun, Senin (29/8) korban ditemukan pada pukul 10.00 wit tepatnya di Gang Victoria, Karang Panjang RT 005/RW 05 Kecamatan Sirimau Kota Ambon oleh Evert Debre (57) warga Desa Suli Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng yang merupakan salah satu tukang bangunan yang saat itu sedang bekerja dan mengangkat kayu di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat itu, Evert sementara mengangkat kayu dan langsung melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di dalam gudang milik Kakisina.
Melihat kondisi korban, ia kemudian memberitahukan kepada Leonardo Kakisina (38) warga Gang Victoria Karpan. Setelah mendapat informasi dari Evert, pegawai honor BPK RI ini langsung memberitahukan kepada saudara korban Roberto Pesireron (29) di Gang Victoria.
Mendengar hal tersebut, saudara korban langsung ke TKP dan memastikan informasi yang disampaikan dan ternyata benar. Ia kemudian menghubungi pihak kepolisian terkait kejadian yang menimpa saudaranya itu.
Kapolsek Sirimau, AKP Meity Jacobus yang dikonfirmasi Siwalima, membenarkan kejadian tersebut. Namun Jacobus tak memastikan penyebab kematian korban dengan cara menggantung diri itu.
“Benar telah ditemukan sesosok warga yang tewas gantung diri di kawasan karpan Gang Victoria. Setelah koordinasi maka pada pukul 10.49 WIT, subdit Identifikasi Polda Maluku tiba di TKP dan langsung melakukan olah TKP. Sementara ini, penyebab kematian tidak bisa dipastikan,” jelas Jacobus.
Jacobus hanya mengungkapkan, korban diketahui hanya pendiam sehingga penyebabnya tak diketahui jelas. Apalagi keluarga korban pun sudah menolak untuk otopsi. “Diduga gantung diri tidak ada yang tahu. Motifnya juga tidak bisa dipastikan karena korban ini peniam. Keluarga juga sudah menolak untuk otopsi,” ujar Jacobus. (siwalima.com)
Mahasiswa jurusan PPKN yang berusia 24 tahun ini mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran diduga depresi setelah kecelakaan motor yang menimpa korban sehingga menyebabkan seluruh gigi korban rusak.
Informasi yang dihimpun, Senin (29/8) korban ditemukan pada pukul 10.00 wit tepatnya di Gang Victoria, Karang Panjang RT 005/RW 05 Kecamatan Sirimau Kota Ambon oleh Evert Debre (57) warga Desa Suli Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng yang merupakan salah satu tukang bangunan yang saat itu sedang bekerja dan mengangkat kayu di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat itu, Evert sementara mengangkat kayu dan langsung melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di dalam gudang milik Kakisina.
Melihat kondisi korban, ia kemudian memberitahukan kepada Leonardo Kakisina (38) warga Gang Victoria Karpan. Setelah mendapat informasi dari Evert, pegawai honor BPK RI ini langsung memberitahukan kepada saudara korban Roberto Pesireron (29) di Gang Victoria.
Mendengar hal tersebut, saudara korban langsung ke TKP dan memastikan informasi yang disampaikan dan ternyata benar. Ia kemudian menghubungi pihak kepolisian terkait kejadian yang menimpa saudaranya itu.
Kapolsek Sirimau, AKP Meity Jacobus yang dikonfirmasi Siwalima, membenarkan kejadian tersebut. Namun Jacobus tak memastikan penyebab kematian korban dengan cara menggantung diri itu.
“Benar telah ditemukan sesosok warga yang tewas gantung diri di kawasan karpan Gang Victoria. Setelah koordinasi maka pada pukul 10.49 WIT, subdit Identifikasi Polda Maluku tiba di TKP dan langsung melakukan olah TKP. Sementara ini, penyebab kematian tidak bisa dipastikan,” jelas Jacobus.
Jacobus hanya mengungkapkan, korban diketahui hanya pendiam sehingga penyebabnya tak diketahui jelas. Apalagi keluarga korban pun sudah menolak untuk otopsi. “Diduga gantung diri tidak ada yang tahu. Motifnya juga tidak bisa dipastikan karena korban ini peniam. Keluarga juga sudah menolak untuk otopsi,” ujar Jacobus. (siwalima.com)