Sunday, 10 April 2016

09:21:00
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Polisi Amankan PSK Tanjung Batu Merah Dibawah Umur. KALWEDO, AMBON - Hasil operasi rutin yang dilakukan Polda Maluku, Kamis (7/4) lalu membuahkan hasil. Pengawasan yang dilakukan terhadap aktifitas lokalisasi Tanjung Batu Merah menemukan, ada tujuh Pekerja Seks Komersial (PSK) yang masih dibawah umur.

Masing-masing adalah  AA (15), NHS (16), AR (16) SA (17), NKA (16) FU (16) dan ANN (16). Ketujuh PSK ini diamankan karena diduga menjadi korban perdangangan manusia atau human trafficking.

Seperti dikutip dari Rakyat Maluku (gurp fajar.co.id) ketujuh gadis belia tersebut diciduk langsung dari lokalisasi oleh puluhan polisi dari Polda Maluku untuk dibawah ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Kasubbdit 4 Direktorat Reserse Kriminal Umum AKBP Ely E. Sugalray, membenarkan pihaknya memang telah menga­mankan 7 gadis dibawah umur yang bekerja di lokalisasi Tanjung Batumetah.

"Pengamanan ini dilakukan saat digelar operasi rutin yang digelar Polda Maluku dan dipimpin Kasubdit 4. Jadi yang diamankan AA (15), NHS (16), NKA (16), AR (16), SA (17) FU (16) dan ANN (16). Namun mereka sudah diambil Dinas Sosial Maluku, untuk kemudian dipulangkan ke daerah mereka di Sulawesi Selatan. Biaya pemu­langan mereka ditanggung Pemerintah Provinsi Maluku, melalui Dinas Sosial," ujar Sugalray, melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat AKBP Sulaiman Waliulu, kepada pers di ruang kerjanya,  kemarin.

Mengenai dugaan terja­dinya human trafficking, kata Sulai­man Waliulu, masih da­lam pengembangan. Namun, sementara diperoleh dari hasil pemeriksaan, itu korban dida­tangkan sejak setahun lalu dari Sulawesi Selatan. Mereka dijanjikan untuk melayani di kafe, tapi sampai di Ambon ternyata mereka disuruh melayani pria hidung belang.

"Empat orang dibiayai oleh Dewy pemilik wisma Angrek dan lainnya Siti Aisa. Jadi mereka disuruh layani tamu, tapi sampai disini melayani hidung belang, dengan tarif Rp 300 sampai Rp350 ribu," tandas Waliulu. (kilasmaluku)