AMBON - Kepala Bandara Rar Gwamar Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Agus Laipeny mengakui belum mengetahui adanya rencana pesawat milik Wings Air akan melayani rute penerbangan Ambon menuju Kota Dobo."Saya belum mengetahui ada rencana seperti itu. Saya pun sedang mengikuti rapat kerja tekhnis," kata Agus yang dihubungi dari Ambon, Senin.
Wings air memiliki armada pesawat terbang berpenumpang 70-an orang yang selama ini melayani beberapa rute penerbangan di Maluku antara lain Ambon-Langgur, dan Ambon-Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan belum ada rute penerbangan Ambon-Dobo.
Sebab kondisi bandara Ibra di Langgur (Maluku Tenggara) dan Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki (MTB) lebih lebar dan panjang landasan pacunya.
Sedangkan lebar landasan pacu Bandara Rar Gwamar Dobo hanya sekitar 23 meter dan panjangnya 1.100 meter sehingga akan sulit didarati pesawat tipe 72 milik Wings Air.
Namun Pemkab Kepulauan Aru dan karyawan Bandara Rar Gwamar tetap menghendaki Wings Air masuk ke wilayah itu.
"Untuk sementara saya belum mengetahui ada rencana seperti itu, nanti dikonfirmasi lagi setelah selesai rapat," kata Agus.
Direktur PT. Trigana Air, Oktav, mengatakan pihaknya selama ini mengoperasikan pesawat jenis ATR berpenumpang 40-an orang dari Ambon menuju Dobo.
"Bandara Rar Gwamar itu memiliki lebar hanya 23 meter dan pesawat Trigana yang mau memutar saja sangat sulit. Apalagi untuk pesawat yang panjang sayap kiri dan kanannya 27 meter sudah melewati lebar landasan pacu," ujarnya.
Bandara Dobo ini sangat rawan untuk pesawat jenis Wings Air, karena aturan dari penerbangan untuk tipe 72 seperti Wings dan Garuda Air Lines, maka lebar bandara untuk landasannya 30 meter jadi tidak bisa dipaksakan pesawat lebih besar masuk karena soal keamanan itu tidak dibolehkan.
Kalau pesawat lebih besar masuk dan memutar di bandara tersebut, maka bagian ekor pesawat sangat berdekatan dengan pagar bandara dan angin yang ditimbulkan sangat membahayakan keselamatan warga yang melintas di jalan raya karena posisinya sangat dekat. (Antara)