
Hal itu ia ungkapkan pada saat membuka kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) yang dihadiri oleh Apoteker, Perwakilan Organisasi Profesi Kesehatan, Dharma Wanita Tanimbar, Persit dan Bhayangkari, Organisasi Keagamaan, KNPI, Kader Posyandu, Kepala Puskesmas terpilih serta pengelolah obat dan para wartawan di Aula Hotel Incla pada Kamis (23/05/2019).
“Keprihatinan dan kepedulian kita semua akan sangat membantu masyarakat Tanimbar agar menggunakan obat dengan benar serta menjadikan Kepulauan Tanimbar sebagai kabupaten yang masyarakatnya sehat dan cerdas menggunakan obat,” kata dia.
Utuwaly mengungkapkan bahwa Penggunaan Obat yang Rasional (POR) di daerah itu belum sepenuhnya terlaksana dengan baik terutama unit-unit pelayanan kesehatan dasar, seperti di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Hal tersebut dilihat dari masih tingginya penggunaan antibiotik pada penderita Ispa Non Pneumonia dan diare non spesifik.
”Ini terjadi karena belum semua puskesmas memiliki tenaga apoteker, serta kurangnya sosialisasi bagi masyarakat sehingga masih banyak pula masyarakat yang membeli obat tanpa resep dari petugas kesehatan,” ungkapnya.

“Meningkatkan penggunaan obat secara rasional, termasuk antibiotik,” tambahnya. (Laura Sobuber)