Potensial Tarik Wisatawan, Hartono Apresiasi Festival Bupolo di Buru |
- Potensial Tarik Wisatawan, Hartono Apresiasi Festival Bupolo di Buru
- Hartono Kunjungi Lokasi Program Perluasan Cetak Sawah di Buru
- Korem Binaiya dan Pemkab Buru Gelar Panen Raya di Wanareja
- Inpex Kirimkan Bantuan Untuk Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah
- Penyambutan Elisa Kambu dan Uskup Aloysius Murwito di Tanimbar Meriah
- Yayasan Sor Silai Gelar Pelatihan Bagi Perempuan Adat di Arui Das
Potensial Tarik Wisatawan, Hartono Apresiasi Festival Bupolo di Buru Posted: 13 Oct 2018 03:46 PM PDT ![]() NAMLEA, LELEMUKU.COM - Menyambut Hari jadi ke-19 Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf Hartono, S.I.P sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru yaitu Festival Bupolo di Bumi penghasil Minyak Kayu Putih. Disela sela kesibukannya, Danrem menyempatkan diri untuk hadir bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buru dalam pembukaan Festival, Jumat (12/10). Festival ini perlu dilestarikan, karena dengan adanya kegiatan ini, Buru akan memiliki daya Tarik wisata tersendiri, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Buru. "Secara otomatis, hal ini akan berdampak terhadap roda perputaran ekonomi dan investasi yang masuk di Buru," ungkap Danrem.. Festival Bupolo 3 kali ini banyak menampilkan budaya-budaya khas Maluku, seperti Atraksi Bambu Gila, Pukul sapu Lidi, Karnaval budaya Maluku, dan puncaknya akan digelar Lomba Triathlon di Pantai Jiku Merasa, Namlea. Danrem juga berharap Festival ini dapat berlangsung meriah dan dipublikasikan secara meluas sehingga masyarakat di luar Pulau Buru bisa mengetahui adanya even meriah yang diadakan secara periodik dan tertarik untuk datang ke pulau tersebut. Pembukaan Festival Bupolo 3 dibuka oleh Bupati Buru dan segenap Forkopimda Buru, serta para anggota DPRD Kab. Buru, juga disaksikan oleh masyarakat Kab. Buru yang sangat antusias terhadap even wisata yang dinantikan itu. (Penrem151) |
Hartono Kunjungi Lokasi Program Perluasan Cetak Sawah di Buru Posted: 13 Oct 2018 03:42 PM PDT ![]() GOGOREA, LELEMUKU.COM - Masih dalam rangkaian kunjungan kerjanya di wilayah Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Komandan Korem (Danrem) 151/Binaiya Kolonel Inf Hartono, S. I. P menyempatkan untuk meninjau pelaksanaan Program Perluasan Sawah Tahun 2018 di kabupaten tersebut pada Sabtu (13/10). Program yang lebih dikenal dengan Cetak Sawah tersebut merupakan program Kementerian Pertanian yang dikerjasamakan dengan TNI-AD secara swakelola. Danrem selaku Kepala Pelaksana Kegiatan Cetak Sawah 2018 wilayah Provinsi Maluku dalam pertemuannya dengan para Gapoktan di Kab Buru tepatnya di Desa Gogorea, Kecamatan Waeapo dan Desa Waeleman, Kecamatan Waelata menyampaikan pesan bahwa Program Perluasan Sawah ini tidak bisa dilakukan oleh Distan dan TNI saja. "Namun juga perlu dukungan dari berbagai pihak terkait seperti Ketua Masyarakat Adat, Para Penentu kebijakan yang berkaitan dengan program ini, dan tidak kalah pentingnya adalah peran Gabungan Kelompok Tani sebagai penerima manfaat program cetak sawah. Dengan dibukanya sawah baru seluas 237 Ha di Buru, semoga dapat meningkatkan produksi padi secara nasional dan mampu mencapai ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan," tambah Danrem. Tola Nurlatu sebagai pemilik lahan adat di Dataran Waeapo, Kecamatan Waeapo juga menambahkan bahwa masyarakat adat sangat mendukung program ini, mengingat manfaatnya begitu besar bagi kesejahteraan petani. Harapannya, para petani bisa bekerja sama dengan baik, agar menghasilkan padi yang berkualitas Kunjungan ke lokasi cetak sawah itu Danrem didampingi Dandim 1506 Namlea Letkol Inf Syarifudin S.Ag.,M.I.Pol, Kadistan Buru Drs Temok Kariyadi, Kasiops Korem Mayor Inf Teguh Eko, Kasiter Korem 151 Mayor Inf Yoyok Wahyudi, S.I.P, M.Han dan para petugas PPL Buru. (Penrem151) |
Korem Binaiya dan Pemkab Buru Gelar Panen Raya di Wanareja Posted: 13 Oct 2018 03:37 PM PDT ![]() WANAREJA, LELEMUKU.COM - Dengan Panen Raya Padi Sawah, kita tingkatkan kepedulian petani dalam mewujudkan Upaya Khusus Peningkatan Padi Jagung Dan Kedelai (Pajale) di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Ini merupakan tema yang diangkat dalam panen Raya yang dihadiri oleh Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf Hartono, S.I.P dan segenap Forkopimda Kab Buru, di Desa Wanareja, Kecamata Waeapo, Kabupaten Buru pada Sabtu (13/10). Acara panen raya yang cukup meriah itu diawali dengan Lomba Pawai Traktor Hias yang diikuti oleh 16 Gapoktan di Kab Buru. Lomba tersebut merupakan kali pertama di Kab Buru, yang diharapkan menjadi pionir dalam mewujudkan Kec Waeapo menjadi lokasi agrowisata tahunan, tegas Kadistan Buru Drs Temok Kariyadi. Kegiatan kreatif seperti ini perlu dilakukan secara berlanjut, karena selain untuk menjadikan Kab Buru sebagai ikon Agrowisata di Provinsi Maluku, juga untuk meningkatkan semangat para petani lokal dalam meningkatkan produktivitasnya. Dalam kesempatan tersebut, Danrem yang juga didampingi Ketua Persit Kartika Candra Kirana Koorcab Rem 151 Ny. Hartono dan rombongan Muspida juga meninjau Demlot percontohan yang dibuat oleh Distan Kab Buru. Demlot tersebut menggunakan benih padi unggulan "Inpari", dimana per hektare nya mampu meningkatkan produksi beras dari 4,7 ton menjadi 5,3 ton. Diharapkan demlot ini dapat dijadikan referensi bagi petani di Kab Buru, imbuh Temok Kariyadi. Panen Raya yang dihadiri Danrem didampingi Ketua Persit Koorcab Rem 151 tersebut, juga dihadiri Bupati Buru, Ketua DPRD Buru, Dandim 1506/Namlea, dan perwakilan anggota DPD RI Anna Latuconsina. (Penrem151) |
Inpex Kirimkan Bantuan Untuk Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah Posted: 13 Oct 2018 08:13 AM PDT ![]() JAKARTA, LELEMUKU.COM – Perusahaan minyak dan gas terbesar di Jepang yang mengoperasikan Blok Masela, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Inpex Corporation menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada seluruh korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya, provinsi Sulawesi Tengah. Inpex dan para karyawan memutuskan untuk memberikan kontribusi sumbangan lebih dari Rp1 milyar untuk membantu dan mendukung provinsi Sulawesi Tengah beserta warganya untuk bangkit dari bencana alam tersebut. Bantuan dari Inpex dan para karyawannya akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI), yang selanjutnya akan mengalokasikannya untuk menyediakan berbagai kebutuhan logistik bagi para korban gempa bumi dan tsunami tersebut. Logistik tersebut antara lain selimut, tenda, sarung, masker, ember, peralatan kebersihan, peralatan untuk bayi, kantong mayat, kelambu, tanki air dll. Di masa lalu, Inpex juga menyalurkan donasi melalui PMI untuk membantu korban bencana alam di Indonesia seperti gempa di Aceh (2004), di Padang (2009) dan di Mentawai (2010). Selain memberikan donasi melalui PMI, Inpex , bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya dan SKK Migas, juga akan bersama-sama memberikan bantuan kepada para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. SKK Migas sekarang ini tengah mengkoordinasikan bantuan tersebut untuk didistribusikan di lokasi bencana. Inpex merupakan perusahaan minyak dan gas terbesar di Jepang dengan lebih dari 70 proyek di lebih dari 20 negara termasuk Indonesia, Australia, Kazakhstan, Uni Emirate Arab, dan Brazil. Di Indonesia, Inpex telah beroperasi sejak tahun 1966. Saat ini di Indonesia, Inpex turut serta dalam beberapa wilayah kerja minyak dan gas bumi baik yang masih dalam tahapan eksplorasi, pengembangan hingga produksi, termasuk Wilayah Kerja Masela di Laut Arafuru, dimana Inpex Masela, Ltd., salah satu anak perusahaan Inpex Corporation, menjadi operator. Inpex Masela, beroperasi berdasarkan Masela Production Sharing Contract (PSC), disupervisi oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). (Inpex) |
Penyambutan Elisa Kambu dan Uskup Aloysius Murwito di Tanimbar Meriah Posted: 13 Oct 2018 07:02 AM PDT ![]() Rombongan Bupati dan Uskup yang disambut Bupati MTB, Petrus Fatlolon SH., MH dan jajaran SKPD serta umat Katolik di Bandara Mathilda Batlayeri Amtufu, Jln. Mangkawar, Desa Lolorun, Kecamatan Wertamrian, berlangsung meriah. Penyambutan diwarnai dengan tari-tarian dari umat Katolik di Desa Arui Bab, Desa Tumbur dan Desa Lolurun, serta umat Katolik dari perwakilan 4 distrik atau kecamatan di Kabupaten Asmat yang telah menginap hampir 3 minggu di Desa Arui Bab. Dalam sambutan singkatnya kepada umat yang menjemput di Bandara Mathilda Batlayeri, Bupati Elisa Kambu menyatakan sukacita dirinya bersama rombongan dapat tiba di Kepulauan Tanimbar dan dapat menghadiri perayaan 25 Tahun Perak pelayanan dari Pastor Bavo Felndity, Pr. Ia menyatakan dirinya dan warga Asmat memberikan apresiasi kepada umat Katolik di Tanimbar, dan berharap agar perayaan penuh kebersamaan ini dapat terus terjaga dengan baik. "Saya dan warga Asmat mengucapkan terima kasih banyak atas penyambutan yang luar biasa. Kami berharap apa yang dikerjakan ini memberikan inspirasi untuk kita semua. Mari kita sambut Dia yang memberikan karunia untuk kita semua yang lebih besar dari apa yang kita kerjakan hari ini," ujar dia. Dikatakan, pelayanan kepada semua umat ini harus terus terjaga dan memberikan manfaat kepada sesama, apalagi jelang bulan Desember 2018 yang khas dengan Perayaan Natal dan Tahun Baru. Sebab tiap pelayanan, kata dia hanya untuk Kristus sang juru selamat. "Saya dan bapa uskup mengharapkan kemeriahan ini terus terjaga hingga kita sambut sang juru selamat dunia. Mari kita jaga hati kita semua dan dapat menjadi berkat kepada saudara-saudara kita yang lain," ungkap Bupati Kambu. Bupati Kambu dan Usku Murwito yang datang dengan pesawat Wing's Air dengan Nomor penerbangan IW 1515 ini bersama rombongan Wakil Bupati, Thomas Eppe Safanpo, ST; Ketua DPRD Asmat Edowardus Kaize, S.Sos; Anggota DPRD Asmat Stef Salembun; RD.Ino Retobyaan dan RD.Hendrik Hada. Sementara penyambut yang dipimpin Bupati Fatlolon didamping oleh Wakapolres MTB, Kompol Lodivicus Tethool, SH, MH; Asisten Bidang Pemerintahan Yohanis Batseran, S.Sos; Asisten Bidang Administrasi Umum Rynhard Salmart Matatula, SP, M.Si, Asisten, Wakil Uskup MTB-MBD, RD.Simon Petrus Matruty; Ketua MUI MTB Hj. Tamsil Herman; Kepala Dinas Satpol PP, Cornelis Belay, S.Sos, M.Si; Pimpinan SKPD, Aparat Desa Arui Bab dan Kecamatan Wertamrian serta ratusan masyarakat. ![]() Selanjutnya bupati dan uskup melanjutkan perjalanan ke Desa Arui Bab, Kecamatan Wertamrian dan disambut meriah oleh ribuan warga dan umat. Tarian tradisional yang disajikan oleh masing-masing rukun di Stasi Hati Kudus Desa Arui Bab termasuk 440 warga Asmat yang lebih dahulu datang ke desa tersebut. ![]() Sementara menurut Pastor Bavo Felndity perayaan ucapan syukur ini diharapkan dapat menjadi berkat untuk semua, termasuk umat di Arui Bab dan umat tempat ia melayani di Keuskupan Asmat. "Semoga Tanimbar dan Asmat dapat menjadi kabupaten bersaudara, atau sister city yang memberikan berkat yang baik untuk semuanya," harap dia. (Laura Sobuber) |
Yayasan Sor Silai Gelar Pelatihan Bagi Perempuan Adat di Arui Das Posted: 13 Oct 2018 05:20 AM PDT ![]() SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Yayasan Sor Silai, Anggota Jaringan Baileo Maluku di Saumlaki menggelar pelatihan keterampilan pengelolaan hasil hutan non-kayu bagi perempuan adat di Desa Arui Das, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku. Pelatihan yang digelar di Balai Desa Arui Das tersebut dilaksanakan selama tiga hari yakni semenjak hari Jumat (5/10) hingga Minggu (7/10) serta akan dilanjutkan dalam beberapa hari mendatang ini menggandeng dua pelatih yang telah berpengalaman dalam melatih perempuan adat di sejumlah desa yakni Marselina Rahankey dan Felisianus Futunanembun. Menurut Ketua Yayasan Sor Silai, Simon Lolonlun tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan produktivitas melalui peningkatan peran serta dan pengelolaan sumber daya alam non kayu oleh perempuan adat. "Penguatan kapasitas perempuan adat ini sebagai bagian dari penyiapan masyarakat khususnya perempuan adat untuk terampil mengelola hasil hutan non kayu, dimana kegiatan ini merupakan tahap awal program kami di desa Arui Das," kata dia. Dikatakan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan dalam program penguatan kapasitas masyarakat adat Desa Arui Das untuk memastikan pengelolaan hutan alam yang berkelanjutan. Program pelatihan bagi perempuan adat ini dilaksanakan sebagai bentuk keberpihakan terhadap perempuan adat yang belum memaksimalkan pengelolaan hasil hutan non kayu untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga. "Kami melatih para ibu agar terampil memanfaatkan lidi dari daun kelapa untuk pembuatan piring, dengan bahan dasar kream (Kreme yang merupakan salah satu jenis tanaman yang menjalar) menyerupai rotan untuk anyaman tudung hias, serta anyaman tas dari bahan dasar daun pandan," katanya. Selain untuk meningkatkan pemahaman serta peningkatan ekonomi rumah tangga, program ini digunakan juga sebagai bentuk kampanye untuk menekan terjadinya pengrusakan hutan akibat penebangan kayu untuk kebutuhan bisnis maupun peningkatan ekonomi rumah tangga. Lolonlun menyatakan ada banyak cara untuk menghasilkan uang dari pengelolaan kayu, namun ada pula banyak manfaat dari hasil hutan non kayu yang bernilai ekonomis jika telah diolah sesuai peruntukannya. Untuk itu pelatihan ini diharapkan mampu menggerakan potensi perempuan adat untuk mampu mengelolah hasil hutan non kayu sehingga menambah sumber pemasukan bagi keluarga yang selama ini hanya menggantungkan kebutuhan keluarga dari bercocok tanam. Selanjutnya hal ini juga turut menjaga kelestarian hutan alam dan berkontribusi pada penurunan emisi Gas Rumah Kaca karena pohon tidak ditebang. "Selain melatih 50 orang perempuan adat di desa itu, kami mengajak Pemerintah Desa untuk membentuk kelompok pengrajin dan terus diberdayakan sehingga nantinya kelompok pengrajin ini tetap produktif. Sementara kami juga akan bersama-sama mencari pasar yang tepat untuk menjual hasil produksi dari para pengrajin," tandasnya. (YSS) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |