Maluku Tenggara Barat Kembali ke Rumah Kepulauan Tanimbar |
- Maluku Tenggara Barat Kembali ke Rumah Kepulauan Tanimbar
- Polres MTB Gelar Bakumpul Bacarita Kamtibmas dengan Wartawan
- KPK Tangkap 6 Orang Terkait Pengurangan Pembayaran Pajak di Ambon
- Petrus Fatlolon Buka Lomba Cipta Lagu Mars Tanimbar
- Peduli Korban Bencana di Sulawesi Tengah, Polres MTB Galang Sumbangan
Maluku Tenggara Barat Kembali ke Rumah Kepulauan Tanimbar Posted: 04 Oct 2018 01:23 AM PDT ![]() "Usia ke 19 ini menjadi momentum penting bagi seluruh masyarakat dari Adodo Molo sampai Eliasa. Dari Kecamatan Molu Maru, Yaru, Tanimbar Utara, Wuarlabobar, Nirunmas, Kormomolin, Wertamrian, Wermaktian, Tanimbar Selatan dan Selaru, untuk merefleksikan sejarah perjalanan negeri ini," ujar dia saat menyampaikan pidato pada Rapat Paripurna DPRD 2018 di Gedung Kesenian Saumlaki, Kamis (4/10) siang. Dikatakan momentum refleksi sejarah perjalanan Tanimbar menjadi kabupaten kepulauan yang mandiri masih butuh waktu, sebab sejarah tentang perkembangan Negeri Duan Lolat ini sendiri masih minim. "Mengengan Tanimbar sejak dulu hingga hari ini, bila dilihat dari aspek sejarahnya, kita belum mengetahui usia negeri ini secara tepat. Perlu pembuktian sejarah yang benar berdasarkan buku-buku tua tentang Tanimbar," ujar dia. Sementara itu, jati diri orang Tanimbar sebagai pemilik wilayah yang dahulu dikenal dengan Timur Laut itu harus juga diangkat, sebab selama menggunakan nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat, daerah ini selalu menghadapi kendala. "Tanimbar memiliki daya natural yang kuat, bila dibandingkan dengan sebutan Maluku Tenggara Barat. MTB secara geografis hanya menunjukkan arah mata angin. Tenggara dan Barat adalah dua kata yang tidak dapat disatukan, mengingat kalaupun dipaksakan untuk disatukan maka yang terjadi adalah turbulensi," papar Fatlolon. Kendala penyebutan nama inilah yang menjadi salah satu alasan dirinya bersama para petinggi dikabupaten ini, berupaya merubah nama dan menjadikan tahun ini sebagai titik penentu perubahan tersebut. "Turbulensi inilah yang kemudian meninggalkan keprihatinan yang mendalam. Keprihatinan yang saya maksudkan disini adalah hilangnya rasa memiliki dan rasa tanggungjawab yang kuat terhadap esensi dan eksistensi Tanimbar," ungkap Bupati. Selanjutnya faktor perubahan menuntut jati diri yang telah digumuli sejak 19 tahun yang lalu inilah yang membuat dirinya berani untuk mengambil sikap dan merubah Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar. "Faktor inilah yang kemudian sejak 19 tahun yang lalu hingga hari ini kita terus berputar untuk mencari jati diri kita yang sebenarnya. Terhadap hal itu maka saya namai pidato ini sebagai 'Kembali ke Rumah Kepulauan Tanimbar.' Sebab kata Tanimbar sendiri memiliki makna yang mendalam dan makna itulah yang membentuk jati diri masyarakat dalam balutan Duan Lolat," tegas dia Fatlolon. (Albert Batlayeri) |
Polres MTB Gelar Bakumpul Bacarita Kamtibmas dengan Wartawan Posted: 04 Oct 2018 01:12 AM PDT ![]() Pertemuan yang dipimpin oleh Wakil Kepala Polres (Wakapolres) MTB, Kompol Lodevicus Tethool, Kasat, SH., MH, PS PAUR Subag Humas Bripka Fred Yulius Punay, dan dihadiri oleh perwakilan media diantaranya Aliansi Indonesia, Simpul Rakyat, Dhara Pos, Golbal Maluku, Antara, RRI, Media Kota, Pilar Timur, Indonesia Post, Mediator Maluku dan Lelemuku. Dalam sambutannya Wakapolres Tethool menyatakan terima kasihnya kepada para awak media atas kerjasama dan partisipasi yang sudah terjalin baik untuk mendukung kinerja dari segala pihak kinerja, yaitu Pemerintah Daerah (Pemda), Instansi Fertikal dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta khusus Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menyebarluaskan informasi tentang kegiatan pembangunan di Bumi Duan Lolat. "Kerjasama dengan kami dalam rangka memberitakan informasi produktif terkait dengan kegiatan-kegiatan pembangunan, saran masukan, kritik perbaikan maupun ide-ide kreatif yang disampaikan baik kepada TNI, Polri, Pemda maupun Instansi Fertikal dalam rangka kita bersama-sama menata layani perbaikan-perbaikan di bidang yang menjadi tupoksi masing-masing instansi. Ini sudah terjalin sebuah koordinasi dan kerjasama yang bagus," kata dia. Tethool juga mengakui jika peran dari media di era globalisasi dan digitalisasi saat ini sangat besar dalam memberikan sumbangsi kepada seluruh masyarakat karena kehidupan masyarakat dari hari ke hari semakin berkembang dengan dinamika dan intensitas yang cukup tinggi. Dimana kehidupan dari masyarakat Tanimbar hampir 80 persen adalah nelayan, petani dan pekerja-pekerja jasa lainnya yang minim informasi karena tempat kerja mereka di laut dan kebun. Maka dirinya pun berharap para wartawan dapat berperan aktif dalam menjawab kebutuhan informasi yang merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi masyarakat di akhir-akhir ini. Wakapolres Tethool juga sangat membuka diri untuk dikritik dan menerima saran serta masukan dari para insan pers demi kemajuan dan pelayanan kepada masyarakat di Kepulauan Tanimbar yang semakin baik demi tercapainya Kamtibmas yang aman dan damai. "Saya harapkan rekan-rekan media juga mengkritisi kami dan memberikan masukan sebab kritik dan masukan itu adalah dua hal yang bagaikan dua sisi mata uang. Hanya kritik saja sama saja nol kalau tidak ada sara didalamnya. Kami juga tidak alergi terhadap kritik, silahkan mau kritik tapi ada saran perbaikan," harap dia. (Laura Sobuber) |
KPK Tangkap 6 Orang Terkait Pengurangan Pembayaran Pajak di Ambon Posted: 03 Oct 2018 09:55 AM PDT ![]() AMBON, LELEMUKU.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) 6 orang di Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Rabu (3/10) sore. Menurut informasi dari Juru Bicara KPK, Febri Diansyah yang diterima Lelemuku.com, KPK melakukan OTT dengan temuan uang tunai Rp100 juta dari pejabat yang melakukan transaksi pemberian uang terkait upaya pengurangan pembayaran pajak. Keenam orang ini ditangkap setelah KPK mendapatkan informasi dari masyarakat yang kemudian melakukan pemeriksaan di lokasi yang diduga sebagai tempat transaksi. Dikatakan beberapa orang yang ditangkap yakni pejabat Kantor Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Kantor Wilayah Maluku-Papua, pemeriksa pajak dan wajib pajak. Para tersangka ini dalam proses pemeriksaan dan rencananya, 4 orang yang ditangkap dibawa dari Ambon ke Kantor KPK di Jakarta pada Kamis (4/10) pagi. Setelah itu pihaknya akan melakukan konferensi pers guna menjelaskan secara detail terkait OTT kali ini yang akan menyasar beberapa wilayah di Maluku dan Papua. (Albert Batlayeri) |
Petrus Fatlolon Buka Lomba Cipta Lagu Mars Tanimbar Posted: 03 Oct 2018 09:18 AM PDT ![]() Lomba yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Saumlaki, Jln. Ir. Soekarno, Kelurahan Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan MTB sebagai instansi pelaksana kegiatan. Dalam arahannya, Bupati Fatlolon menyatakan Lomba Cipta Mars yang diikuti ini, akan dipakai sebagai mars resmi Kabupaten Kepulauan Tanimbar. "Oleh karena itu kita mengharapkan supaya peserta yang mengikuti Lomba Cipta Mars Tanimbar ini dapat benar-benar memberikan penjelasan secara rinci terhadap makna dari setiap syair yang dirangkum menjadi sebuah lagu atau mars tadi. Karena tentunya nanti setiap kata dan kalimat yang terangkum dalam mars tadi haruslah mampu untuk kita pertanggungjawabkan pengertiannya, baik dari aspek adat, sejarah, serta dari aspek lain, termasuk bagaimana kita mengangkat dan mempromosikan sumber daya yang ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini," papar dia. Selanjutnya ia mengharapkan agar para peserta yang nanti terpilih dapat menyerahkan hak ciptanya kepada Pemda untuk ditetapkan sebagai Mars Kepulauan Tanimbar secara resmi yang dimulai pada tahun 2018 ini. "Momen ini sangat penting dan nanti akan menjadi catatan sejarah bahwa kita orang Tanimbar akan punya mars yang sama dengan daerah-daerah lain," ungkap dia. Dikatakan kepada para pemenang lomba, selain hadiah dari panitia, akan ada juga hadiah khusus yakni melaksanakan perjalanan rohani gratis sesuai dengan agamanya. "Bila yang bersangkutan beragama Muslim maka akan mendapat biaya Naik Haji gratis ke Tanah Suci Mekah oleh Pemda pada tahun 2019, dan apabila yang bersangkutan beragama Kristen maka akan mendapat hadiah biaya Siarah Rohani ke Yerusalem oleh Pemda pada tahun 2019," ujar dia. Fatlolon juga menyatakan, Pemda ingin mars yang terbaik, karena mars tersebut nantinya akan dipakai terus menerus, sama juga dengan logo Kepulauan Tanimbar. "Untuk itu kita harus pastikan hasil yang terbaik. Biarpun dewan juri telah memutuskan bahwa tidak ada lagu ciptaan yang bisa dipakai sebagai mars Kepulauan Tanimbar, tapi kita putuskan bahwa seluruh peserta/pencipta lagu akan diberikan dana pembinaan sebesar 5 juta Rupiah, dan hadiahnya bisa diambil pada saat malam hiburan HUT Kabupaten di Taman Kota," ujar dia. Selanjutnya ia memperpanjang waktu untuk menciptakan mars Kepulauan Tanimbar sampai tanggal 04 Desember 2018. "Agar lagu yang telah dicipta dan telah dinyanyikan hari ini bisa dirubah menjadi lebih baik dan benar-benar bisa menjadi mars Kepulauan Tanimbar. Panitia akan memberikan catatan-catatan kepada para pencipta lagu, agar catatan-catatan tersebut akan menjadi patokan untuk memperbaiki lagu yang telah diciptakan," papar dia. Sementara pemda juga akan membuka kesempatan kepada warga Kepulauan Tanimbar yang berada di luar daerah untuk ikut juga berpartisipasi dalam lomba ini, agar pihaknya bisa betul-betul mendapatkan lagu yang baik sebagai mars kepulauan Tanimbar. Lomba yang berlangsung meriah itu dipimpin oleh 3 juri yakni Pdt. Peter Salelussa, S.Si, Theo, Msc yang seorang Dosen Liturgi dan Musik Gerejawi di Fakultas Theologi Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Asisten Direktur Peribadahan dan Musik Gereja di Lembaga Pembinaan Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM). Kemudian Pdt. Rein Tupan, S.Th, M.Th, Sekretaris Klasis Tanimbar Selatan dan Ketua AM-GPM Daerah Tansel serta RD.Abraham Idelfonsus Fatlolon, S.Fils (Sekretaris Wakil Uskup wilayah MTB-MBD dan Kepala Sekolah SMAK St.Paulus Saumlaki. Sementara para Peserta Lomba ini terdiri dari Pencipta Lagu (kategori umum) bersama dengan penyanyi (paduan suara dan vokal grup) dengan jumlah peserta/pencipta lagu sebanyak 13 orang. (Laura Sobuber) |
Peduli Korban Bencana di Sulawesi Tengah, Polres MTB Galang Sumbangan Posted: 03 Oct 2018 08:45 AM PDT ![]() SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Personel Kepolisian Resor (Polres) Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku gelar doa bersama untuk korban bencana alam di Kota Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada apel pagi di halaman Mapolres Maluku Tenggara Barat Rabu (3/10). Usai doa bersama yang dipimpin Waka Polres Kompol Lodevicus Tethool,SH.,M.H, dilakukan pengumpulan sumbangan dari para personel termasuk para pejabat utama Polres Maluku Tenggara Barat. Sumbangan dari para personel Polres ini akan disampaikan ke Polda Maluku untuk dihimpun bersama sumbangan dari satuan Polres lainnya di jajaran Polda Maluku untuk korban bencana alam di Sulawesi Tengah. Kapolres MTB, AKBP Raymundus Andhi Hedianto,S.I.K dalam sambutannya menyatakan turut berduka cita atas bencana alam di Palu dan Donggala ini. "Hal ini sebagai wujud kepedulian kami kepada saudara-saudara kita yang terkena bencana gempa bumi disertai tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Kita berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban saudara-saudara kita disana. Sumbangan kita terkumpul sebesar Rp.3.891.000," kata Kapolres. (HumasPolresMTB) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |