Penetapan PT Rikon Jaya Menataan Trotoar dan Drainase di Kota Saumlaki Sesuai Mekanisme |
- Penetapan PT Rikon Jaya Menataan Trotoar dan Drainase di Kota Saumlaki Sesuai Mekanisme
- Pembangunan Sarana Air Bersih di Arma Sesuai Perencanaan
- TNI Ajak Warga Wolu Laksanakan Jumat Bersih
- Babinsa Pulau Osi Hadiri Musrenbang Desa
- Richard Louhenapessy Terima Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2018
- Patung Lama Christina Martha Tijahahu Masih Terlantar di Museum Siwalima
- Said Assagaff Harapkan 73 Tahun Maluku Lebih Sejahtera
- Said Assagaff Ingin Wujudkan Maluku Sebagai Laboratorium Kerukunan Hidup Beragama
- Siap Pecahkan Rekor Muri, TNI dan Masyarakat Latihan Tarian Maumere di Ambon
- Satpol PP MTB Gelar Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Selaru
Penetapan PT Rikon Jaya Menataan Trotoar dan Drainase di Kota Saumlaki Sesuai Mekanisme Posted: 31 Aug 2018 04:23 PM PDT ![]() Pekerjaan yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pemukiman Kabupaten Maluku Tenggara, dikerjakan oleh PT. Rikon Jaya dan direncanakan akan dibangun sepanjang kurang lebih 2 km Trotoar, hingga kini telah mencapai 25% dari total pekerjaan dan diharapkan sudah selesai dan digunakan akhir tahun 2018. Ketua Pokja Konstruksi, Jalan dan Jembatan Jan Sakliressy, ST ketika ditemui mengatakan bahwa Penetapan PT. Rikon Jaya sebagai pemenang lelang sendiri merupakan hasil mekanisme pelelangan yang dilakukan oleh Pokja telah sesuai mekanisme yang tertuang dalam PERPRES 54 tahun 2010 dan perubahannya. "Pemilihan PT. Rikon Jaya sebagai Pemenang Pekerjaan Pembangunan Trotoar Kota Saumlaki Tahun Anggaran 2018 telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Pokja telah meneliti dan mengevaluasi semua penawaran dari calon penyedia yang masuk pada LPSE secara online, dan pada akhirnya calon penyedia dengan dokumen terbaiklah serta memenuhi pesryaratan dalam dokumen pengadaan yang kita menangkan," tukas Sakliressy. Hal senada pun disampaikan oleh ketua Pokja Barang, jasa Konsultansi dan jasa lainnya Djidon Kuway, SE, bahwa proses pemilihan calon penyedia jasa yang dilakukan selama ini baik yang telah menetapkan PT. Rikon Jaya maupun pemenang-pemenang lainnya telah sesuai dengan apa yang diisyaratkan dalam PERPRES 54 tahun 2010 dan Perubahannya. "Kami sudah sangat berhati-hati dalam meneliti dan mengevaluasi seluruh dokumen yang masuk hingga pada penetapan pemenang. Pemenang dengan dokumen dan pemenuhan syarat-syarat terbaiklah yang kami pilih, dan itu bisa terjadi untuk calon penyedia milik siapa saja dan berasal dari mana saja di Indonesia, karena lelang ini adalah lelang terbuka untuk umum dan dilakukan secara online, dan jika apabila ada yang menuduh bahwa proses pelelangan yang selama ini kami lakukan hanya memenangkan calon penyedia tertentu dan dari daerah tertentu saja adalah tidak benar," tegas Kuway Hal tersebut sekaligus menjawab opini yang berkembang di masyarakat bahwa pengusaha atau penyedia dari daerah tertentu di Indonesia menguasai dan memenangkan hampir sebagian besar proses tender/lelang di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Terkait pekerjaan Pembangunan Trotoar Kota Saumlaki, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pemukiman Kabupaten Maluku Tenggara Adolf Batlolona, ST mengatakan bahwa pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan perencanaan teknis yang dibuat. "pekerjaan tersebut terdiri dari beberapa item antara lain pekerjaan saluran drainase dan pengecoran trotoar,hingga kini pekerjaan telah sampai pada segmen 6 dan berdasarkan hasil pengawasan internal, semua telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis yang diisyaratkan dalam kontrak" tutur Batlolona. Menjawab isu yang berkembang di tengah masyarakat yang dimuat pada beberapa media cetak dan media online beberapa waktu lalu, bahwa pekerjaan Pembangunan Trotoar Kota Saumlaki tidak sesuai dengan perencanaan dan terkesan amburadul, Terkait ditemuinya kejanggalan pekerjaan saluran drainase pada pekerjaan Segmen 6 yang berbeda dari pekerjaan pada segmen lainnya, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pembangunan Trotoar Kota Saumlaki Andre Sarbunan, ST menjelaskan bahwa ada penolakan dari beberapa warga yang mendiami wilayah di sekitar lokasi segmen 6 tersebut pada saat dilakukan penggalian sehingga dilakukan beberapa perubahan terkait pekerjaan. "jadi pada saat kita melakukan penggalian saluran menggunakan exavator pada segmen 6, dari depan BRI Unit Saumlaki sampai tanjakan SMK 1, ada beberapa masyarakat yang datang menegur dan meminta untuk tidak melanjutkan pekerjaan penggalian karena daerah tersebut adalah daerah karang, dan karang tersebut berhubungan langsung dengan fondasi rumah-rumah mereka, sehingga pada saat penggalian menggunakan exavator terjadi getaran pada rumah mereka dan ditakutkan akan roboh akibat goncangan" ujar Sarbunan. Menurutnya, sikap masyarakat tersebut kemudian menjadi perhatian serius baik oleh pihak kontraktor maupun Dinas PUPR sebagai pemilik pekerjaan, sehingga langkah yang diambil saat itu adalah menghentikan sementara pekerjaan dan mencari solusi atas penolakan warga. Beberapa warga masyarakat sekitar lokasi segmen 6 kemudian melayangkan surat keterangan yang ditandatangani oleh antara lain Ny. Helena Rengur, Ny. Belandina dan Bapak Demi Damaryanan serta diketahui oleh Bapak. J. Refualu selaku Ketua RT/RW 003/004 Kelurahan Saumlaki, yang intinya memohon kepada pihak kontraktor dan pihak dinas untuk tidak melakukan penggalian di sekitar rumah mereka. " langkah yang dapat kami ambil yaitu memperbaiki perkerjaan pada segmen 6 tersebut yaitu gundukan diratakan menggunakan peralatan Jack Hammer karena exavator sudah tidak bisa digunakan pada lokasi tersebut, itupun penggunaan Jack Hammer akan sangat berhati-hati sehingga getarannya tidak sampai menimbulkan dampak apa-apa kepada masyarakat, dan itu akan terus kami pantau perkembangnnya,"lanjut Sarbunan. Berdasarkan perencanaan Pembangunan Trotoar Kota Saumlaki, selain pekerjaan Saluran Drainase dan Pengecoran Trotoar yang saat ini sementara dikerjakan, trotoar dalam kota Sumlaki sendiri di atasnya akan dilapisi dengan lapisan Koral bermotif dan bernuansa Tanimbar, sehingga diharapkan akan lebih memperindah Kota Saumlaki. Mengenai pendapat masyarakat bahwa penggunaan semen merk Conch yang digunakan kotraktor dalam pekerjaan tersebut maupun pekerjaan-pekerjan lainnya tidak sesuai standar, Sarbunan menjelaskan, bahwa semen yang digunakan tersebut (Conch red) adalah semen yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sudah diperjual belikan secara bebas di Indonesia, selanjutnya di dalam perencanaan maupun kontrak pun tidak menyebutkan atau menentukan penggunaan jenis semen dengan merk tertentu, yang ada dalam kontrak hanya disebutkan penggunaan Portland Composite Cement (PCC). Sarbunan menambahkan bahwa pihaknya telah mengecek dan ditemui bahwa Semen Merk Conch telah memiliki dokumen produk antara lain; Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) Nomor: 389/W/SA/B/XI.11/2016 tanggal 10 Nopember 2016 yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Laporan Pengujian (Test Report) dari Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Nomor:5-05-16-483 dan Nomor : 5-05-16-484 tanggal 31 Oktober 2016, berdasarkan kedua dokumen tersebut serta dokumen Pengujian Mix Design Betonmaka tidak ada alasan yang dapat dijadikan dasar melarang penggunaan jenis semen tersebut. Menjawab isu yang beredar bahwa pekerjaan Pembangunan Trotoar Kota Saumlaki tidak sesuai perencanaan teknis dan ada permainan Pihak Pengawas Dinas PUPR dengan pihak kotraktor, Sarbunan menegaskan bahwa dari 13 segmen yang dikerjakan dan saat ini masuk pada segmen 6 seluruhnya telah sesuai dengan perencanaan teknis yang diisyaratkan dalam kontrak, Tim Pengawas internal Dinas PUPR senantiasa melakukan pengawasan ketat sehingga ketika ditemui hal-hal yang tidak sesuai perencanaan akan segera diketahui dan diambil langkah, dan untuk sampai saat ini semuanya masih berjalan dengan baik, sedangkan kekurangan volume pekerjaan pada segmen 6 akan dipindahkan ke tempat lain sehingga volume pekerjaan akan sesuai dengan kontrak, dan pembayarannya akan disesuaikan dengan volume yang dikerjakan. "terkait isu yang beredar bahwa pegawai Dinas PUPR ada bekerjasama dan main mata dengan pihak ketiga, saya ingin mengaskan bahwa semua itu sama sekali tidak benar. Kami yang terlibat dalam pekerjaan ini selalu bertindak profesional, kami juga adalah anak-anak daerah yang ingin daerah kami maju, jadi sama sekali tidak ada permainan apalagi deal-deal tertentu dengan pihak ketiga terhadap pekerjaan ini. Kami pastikan bahwa pekerjaan ini akan dibayarkan sesuai volume pekerjaan berdasarkan hasil pekerjaan dan backup data yang kami miliki. Saya selaku PPTK adalah Putera Tanimbar, teman-teman Tim Pengawas juga Putera Tanimbar, oleh karena saya mewakili teman-teman ingin menegaskan bahwa kami sebagai putera-puteri Tanimbar memiliki tanggungjawab moral untuk mengawal pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya dan berhasil guna bagi masyarakat, kami menjamin bahwa pekerjaan ini akan selesai dengan baik, dan kami akan bersih dari segala macam pemberian dan suap, itu janji dan tekad kami, baik sebagai ASN maupun sebagai bagian dari masyarakat Tanimbar," tutup Sarbunan Menghadapi isu dan opini serta kritik yang berkembang di tengah masyarakat, Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Piterson Rangkoratat yang ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat akan selalu membuka diri menerima kritik dan saran dari masyarakat, dan hal tersebut positif bagi proses penyelenggaraan pemerintahan, namun Sekretaris Daerah menghimbau, hendaklah kritik tersebut dapat bersifat membangun serta ada solusi yang sekiranya dapat memecahkan persoalan, sehingga kita dapat berbenah menuju MTB yang lebih baik seperti yang dicita-citakan bersama. (DiskominfoMTB) |
Pembangunan Sarana Air Bersih di Arma Sesuai Perencanaan Posted: 31 Aug 2018 04:18 PM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Pembangunan sarana air bersih di Desa Arma, Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku sudah sesuai dengan perencanaan karena masyarakat di desa itu sudah menikmatinya dengan baik. Pernyataan tegas itu disampaikan Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pemajuan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Yulius Mangende sekaligus mengklarifikasi masyarakat yang dilansir sejumlah media cetak dan online beberapa hari lalu yang sengaja mempublikasikannya sebagai sarana pembangunan sarana air bersih yang dikerjakan hanya asal-asalan dan terkesan amburadul. "Kami telah mempertanggungjawabkan hasil melalui Komisi A dan Komisi C DPRD MTB dan lintas Komisi DPRD tanggal 28 Agustus 2018 Selain itu, bisa untuk bersih di desa Arma menurut kami tidak ada masalah lagi karena belum ada yang terjadi dan berlaku sudah menikmatinya sejak tahun 2017 hingga saat ini," tegasnya. Terkait dengan imaginasi negatif sekelompok masyarakat terhadap pembangunan dan sarana air bersih di desa Arma sendiri mengajak masyarakat untuk bersama membangun Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan baik. "Saya mengajak kita semua untuk membangun Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan baik dalam masyarakat di Kepulauan Tanimbar dapat menikmati manfaat pembangunan yang terus digalakan pemerintah Daerah" harapnya. Waktu itu PPTK Kegiatan pembangunan Air bersih pada Dinas PUPR Kabupaten Maluku Tenggara Barat Sony Sahertian dan memberikan umpanInternal gambar negatif tersebut. "Saya perlu menjelaskan,, yang merupakan bagian dari Dana Alokasi Khusus melalui pelelangan pada Unit Layanan Pengadaan (ULP), dan jika Anda mengatakan bahwa itu adalah salah satu dari pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik oleh masyarakat," ujar Sahertian. Menurutnya, jika pekerjaan pipa yang disebut amburadul atau terbengkalai itu mungkin terjadi pada saat-saat tertentu. "Jadi sama sampai sekarang tidak ada yang benar, karena pipa-pipa itu sudah terpasang dengan baik, dan ini sudah melalui beberapa tahapan pemeriksaan oleh pihak inspektorat Daerah termasuk pihak Kejaksaan Negeri Saumlaki selaku TP4D dan Polres Maluku Tenggara Barat," jelasnya. Sementara itu, jawaban yang berkaitan dengan pipa yang tidak sesuai dengan perencanaan, Pengawas Lapangan Dinas PUPR Kabupaten Maluku Tenggara Barat Nikson Kundre menjelaskan bahwa jenis dan ukuran pipa yang digunakan untuk pembangunan air bersih yang sudah sesuai, antara lain: Pipa ukuran 2 inci, 3 inci dan 6 inci dengan merk Pipa Spindo 0300 SNI. Sedang A (0036), Spindo 0039: 2013, Tanpa Produksi: 004 IDN Meo 2 inci x 6000 mm, yang pipa yang dipakai sudah sesuai dengan perencaaan berdasarkan harga yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati MTB. (DiskominfoMTB) |
TNI Ajak Warga Wolu Laksanakan Jumat Bersih Posted: 31 Aug 2018 03:20 PM PDT WOLU, LELEMUKU.COM - Untuk menanamkan kembali rasa gotong-royong di wilayah binaan, Serda Abubakar yang merupakan Babinsa Desa Wolu, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku mengajak warga melaksanakan Jumat bersih dengan sasaran pembersihan sektor kanan kiri jalan Desa, Jumat (31/8). Kegiatan Jumat bersih ini dilaksanakan bertujuan untuk menjaga kebersihan di lingkungan desa, menjalin tali silaturahmi antar warga dan anggota Koramil 1502-03/Tehoru serta juga dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan antar warga. Sehingga tujuan yang akan dicapai dari kegiatan Jumat bersih adalah menumbuhkan rasa memiliki di kalangan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan demi kesehatan. Selain itu di hari yang sama, Babinsa Desa Haya, Kecamatan Tehoru melaksanakan kegiatan pendampingan petugas perkebunan melaksanakan pemberantasan hama dari pohon cengkeh di Desa Namasula. Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini yang secara berkesinambungan dilaksanakan secara terjadwal dapat mewujudkan sinergitas antara TNI dengan rakyat. (Penrem151) |
Babinsa Pulau Osi Hadiri Musrenbang Desa Posted: 31 Aug 2018 03:18 PM PDT ![]() Kegiatan seperti ini merupakan wujud Komunikasi Sosial dalam rangka melaksanakan Pembinaan Teritorial Babinsa terhadap masyarakat binaannya, wujudnya adalah seperti Babinsa ini melaksanakan Rapat bersama masyarakat, dimana dalam rapat tersebut membahas perbaikan jalan yang sudah rusak yang berada di Dusun Pulau Osi. Masyarakat sangat mengapresiasi maksud baik dari Babinsa serta menyepakati hasil rapat yang mana untuk kebaikan pembangunan infrastruktur di Desa. (Penrem151) |
Richard Louhenapessy Terima Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2018 Posted: 31 Aug 2018 03:10 PM PDT ![]() Walikota Ambon, Richard Louhenapessy pada ajang KDI tahun ini, berhasil memperoleh plakat dari koran sindo sebagai daerah Inovasi dalam bidang Ekonomi Kreatif. Penghargaan KDI tahun ini, sebanyak 37 kepala daerah (Gubernur, Walikota dan Bupati) yang berhasil menerima penghargaan. Direktur Utama Koran Sindo dan Sindonews.com, Sururi Alfaruq di kesempatan tersebut menjelaskan, malam penghargaan kepala daerah kali ini diselenggarakan atas dasar keprihatinan dan kesadaran Koran Sindo MNC Group sebagai media, agar dapat melihat kesenjangan antara pemerintah pusat dan daerah. Ditambahkan, oleh karena itu Koran Sindo menyelenggarakan Penghargaan Kepala Daerah Inovatif dengan tujuan agar membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara merata di seluruh daerah Indonesia. "Berkat Event Kepala Daerah Inovatif Koran Sindo 2018 maka prestasi kepala daerah di seluruh Indonesia dapat terangkat secara nasional dan dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia, "tandasnya. Dirjen Otonomi Daerah (Otda) sekaligus Plt Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono dikesempatan tersebut berharap, semua kepala daerah untuk terus melakukan inovasi, sebab dengan perkembangan teknologi dewasa ini, inovasi adalah kata kunci kemajuan suatu daerah. Ditambahkan, kadang untuk melakukan inovasi, kepala daerah ragu dan takut melanggar aturan hukum dan nanti akan berurusan dengan hukum. Namun lanjutnya, pihaknya sudah mengeluarkan regulasi untuk melindungi kepala daerah melakukan inovasi sepanjang itu punya tujuan mensejahterakan masyarakatnya. ''Jaman now, dengan inovasi sebagai kata kunci, maka pembangunan tidak lagi mengandalkan APBD, namun melibatkan pihak lain sesuai inovasi yang akan dikembangkan,'' jelasnya. Walikota Ambon, Richard Louhenapessy yang masuk dalam jajaran Walikota yang dianugerahi sebagai salah satu kepala daerah Inovatif di Indonesia mengakui, senang dengan penghargaan ini. Menurutnya, keberhasilan Ambon masuk dalam kategori inovasi Ekonomi Kreatif, adalah berkat kerja keras semua pihak. Apalagi, saat ini, Ambon sementara giat-giatnya untuk mendapat pengakuan UNESCO sebagai salah satu kota musik dunia. (DiskominfoAmbon) |
Patung Lama Christina Martha Tijahahu Masih Terlantar di Museum Siwalima Posted: 31 Aug 2018 03:08 PM PDT ![]() Menurut salah satu warganet Kota Ambon, Dessy Lorwens Talle yang mengunggah foto patung lama yang diganti saat perayaan 200 tahun kematian Ina Ata pada 8 Januari 2018 lalu itu. Pemerintah terkesan tutup mata dan tidak menempatkan patung tersebut pada lokasi yang tepat. "Tolong pemerintah Kota Ambon tindak lanjuti ini. Walaupun ini adalah benda mati, tapi dia memiliki jiwa. Jiwa seorang Pejuang. Karena tanpa tokoh ini, kita sebagai anak-anak Maluku tidak akan mengenal dan merasakan sakitnya berjuang demi mempertahankan provinsi ini dan kota ini," ujarnya pada halaman facebooknya pada Jumat (31/8). Ia menyatakan patung 2 meter dari sosok perempuan pemberani yang sempat maju paling depan melawan Belanda itu terkesan diabaikan begitu saja oleh pihak-pihak terkait. Sementara itu warganet lainnya menanggapi nasib malang patung ini dengan mengharapkan pihak terkait patut menyikapi hal ini. "Itu patung lama dari Abubu, trus diserahkan ke museum karena Abubu sudah dapat patung baru. Mau kasih badiri juga butuh anggaran," ujar Wattimena Regio. "Sebaiknya hal ini diinformasikan kepada pemerintah Provinsi Maluku melalui Pengelola Museum Siwalima maupun Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku karena mereka yang berwenang untuk itu," kata Joy Reiner Adriaansz. ![]() Menurut terasmaluku.com pada Kamis (5/7) lalu beberapa petugas museum menyatakan, patung yang baru datang beberapa bulan lalu itu ditempatkan dilokasi tersebut karena pihak museum masih kesulitan menempatkan sejumlah barang lantaran belum tersedia tempat pameran yang layak. "Sementara di situ duku. Nanti mau ditempatkan dekat Pattimura tapi belum tahu," seru seorang petugas Museum. Perbaikan di sejumlah ruang pamer menyulitkan petugas menata barang pajangan dengan teratur. Selain di Abubu, Patung Ina Ata juga terletak di puncak Karang Panjang, Kota Ambon. Patung itu menjadi salah satu ikon dan spot wajib dikunjungi jika datang di Ambon. Sebab kisah Christina sang pemberani yang memukul mundur Belanda itu jadi cerita penting bagi warga Maluku. Patung ini sendiri diganti setelah Gubernur Maluku Said Assagaf meresmikan sebuah patung baru di kampung halamannya Abubu dengan ukuran lebih besar. Patung Ina Ata yang lama lantas diboyong ke Museum Siwalima Ambon yang ada di Air Salobar Kecamatan Nusaniwe untuk kemudian dipajang bersama patung pahlawan nasional Thomas Matulessy yang lama. Sayangnya usai dikirim ke museum patung Christina hanya ditempatkan di areal berumput di belakang gedung pameran sementara. Patung warna hijau pudar setinggi sekitar dua meter itu masih terbungkus sebagian dengan kayu dan perekat coklat di bagian kaki. Pengunjung museum yang melintas bahkan banyak yang tak menyadari jika itu merupakan patung yang kondisinya masih baik. Ina Ata merupahkan pahlawan yang ditahan dalam suatu operasi pembersihan kolonial Belanda. Ia beserta 39 orang lainnya tertangkap dan dibawa dengan kapal Eversten ke Pulau Jawa untuk dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi. Selama di atas kapal, kondisi kesehatan Martha Christina Tiahahu memburuk. Dia menolak makan dan pengobatan. Akhirnya pada 2 Januari 1818, selepas Tanjung Alang, Pulau Ambon, Martha Christina Tiahahu menghembuskan nafas yang terakhir. Jenazah Martha Christina Tiahahu disemayamkan dengan penghormatan militer ke laut Banda. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969 tertanggal 20 Mei 1969, Martha Christina Tiahahu yang lahir pada 4 Januari 1980 secara resmi diakui sebagai pahlawan nasional. (Albert Batlayeri) |
Said Assagaff Harapkan 73 Tahun Maluku Lebih Sejahtera Posted: 31 Aug 2018 02:14 PM PDT ![]() "Bekerja dan berkarya adalah pilihan, sekaligus kebutuhan untuk Maluku sejahtera," demikian harapan Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam amanah yang disampaikannya pada Upacara Peringatan HUT Provinsi Maluku ke-73 yang digelar di Lapangan Merdeka, Senin (20/8). Melalui Tema HUT Provinsi ke 73 "Kita Galang Persatuan dan Kesatuan Sesama Anak Negeri Menuju Kerja Nyata Pembangunan Maluku yang Sejahtera, Rukun, Religius dan Berkualitas, Assagaff berharap, Maluku harus tetap maju dan dapat bersaing di pentas global. "Tema ini secara eksplisit, berisi komitmen dan pelayanan yang memberi pemaknaan tugas dan pelayanan tanpa batasan waktu. Kita jangan hanya berani bermimpi, melainkan tampil dan bekerja keras dalam melayani kesejahteraan rakyat, itulah yang dimaksud dengan Kerja Nyata, Prestasi Bangsa, sebagaimana amanat tema HUT Proklamasi Kemerdekaan RI 2018," kata Assagaff mengingatkan. HUT Provinsi Maluku tahun 2018 ini, kata Assagaff, adalah yang terakhir di masa kepemimpinan bersama Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, menyusul telah ditetapkannya pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih oleh KPU. "Walaupun demikian, kami berharap semangat cinta Maluku terus digelorakan. Hal-hal yang baik yang sudah kami kerjakan, biarlah itu dikenang dan ditindaklanjuti," paparnya. Selama memimpin, lanjut Assagaff, berbagai kritik-kritik yang konstruktif yang telah membesarkan tekad membangun Maluku. "Perspektif ini, kami merasa, saudara-saudara telah mendukung kami, yang menjadikan seorang pemimpin belajar untuk semakin sungguh-sungguh menjadi teladan dan pelayan yang mengayomi dan melayani," tuturnya. Tak lupa Assagaff juga, memberikan apreasiasi terkait dengan ruang-ruang pelayanan publik yang tumbuh semakin dinamis, sebagai pertanda bahwa proses ke arah perbaikan pun berjalan lancar. "Makanya saya mintakan, jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dimanapun berada untuk lebih serius lagi dalam mengabdi dan melayani. Bekerjalah dengan cerdas dan spiritualitas, iklas, tulus dan tuntas," tuturnya. Dia mengimbau agar dilakukan inovasi-inovasi baru dalam berbagai lompatan. Dirinya yakin, ke depan daerah ini akan menjadi provinsi yang diunggulkan di bangsa ini. Maluku tidak boleh mundur, Maluku harus maju terus sebutnya. Mengakhiri amanahnya, Assagaff kembali menekankan beberapa hal yakni, pertama, sukseskan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I yang akan berlangsung Oktober mendatang. "Tidak ada MTQ dan Pesparawi yang baik tanpa Pesparani yang sukses. Mengapa? Karena itu harus menjadi sarana membangun diri dan persaudaraan sejati," pintanya. Kedua, lanjut Assagaff, persudaraan itu sifatnya prinsip dan substansial. "Maka tindakan kita harus menjadi barometer dari pembangunan peradaban. Dan ketiga, saya mengajak ASN tetap menjadi kekuatan perekat bangsa, dengan jalan mengembangkan prestasi, menempatkan pelayanan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan. Biasakanlah yang benar dan jangan membenarkan kebiasaan," tandas Assagaff. (HumasMaluku) |
Said Assagaff Ingin Wujudkan Maluku Sebagai Laboratorium Kerukunan Hidup Beragama Posted: 31 Aug 2018 01:39 PM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Said Assagaff menyatakan pada akhir periode masa kepemimpinannya harus ada pondasi yang kuat, untuk mewujudkan Maluku yang rukun, religius, damai, sejahtera, aman, berkualitas dan demokratis. Salah satu keinginan yang ingin diwujudkan adalah pembangunan perumahan multietnis yang akan didiami warga dengan beragam agama dan dari berbagai etnis di daerah ini. "Ketika saya bertemu dengan Pak Presiden Jokowi, beliau tanya saya. Pak Gub, Maluku adalah laboratorium kerukunan hidup beragama terbaik di Indonesia. Bentuk fisiknya seperti apa? Saya sebutkan Perkampungan multietnis, dimana semua agama dan berbagai etnis akan tinggal di perkampungan itu," ujar Gubernur Assagaff. Hal tersebut dituturkankan di hadapan Dirjen Bimas Katolik Departemen Agama RI, Eusebius Binsasy, Ketua LP3KN, Adrianus Meliala, Kepala Kanwil Agama dan Ketua LP3KD se-Indonesia dan peserta Pesparani, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Pesparani Nasional I di Gedung Islamic Center Ambon, Selasa (28/8). Dia katakan, untuk mewujudkan pembangunan tersebut, Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Menteri Agama RI telah menjanjikan akan membantu Pemprov Maluku guna mewujudkannya. "Menteri PU sudah janjikan ke saya untuk nanti membantu membangun ratusan rumah. Begitu pula Menteri Agama, sudah janji untuk nantinya membangun rumah ibadah (masjid, gereja dan pura) di perkampungan itu," ungkapnya. Untuk itu, dirinya berharap, berbagai pihak bisa ikut mendukung dalam rangka mewujudkannya perkampungan multietnis sebagai bagian dari Laboratorium Kerukunan Umat Beragama di Maluku ini. "Saya titip juga kepada pimpinan DPRD yang hadir saat ini, termasuk para tokoh agama, karena saya dan pak wakil gubernur akan mengakhiri masa tugas ini, saya titip agar perkampungan ini harus terwujud," pintanya. Jika terwujud, kata Assagaff, saat kita berbicara soal kerukunan beragama, maka Maluku adalah kiblat dan ikonnya. "Kalau orang berbicara soal kerukunan beragama, mari datang belajar dari kami di Maluku. Negeri ini sangat cantik, dimana orang tetua kita telah meletakan dasar-dasar yang besar yakni hidup rukun, aman, damai. Kita punya pela gandong, larvul ngabal dalam rangka membangun persaudaraan sejati, seperti tema kita hari ini," paparnya. Tak hanya itu, upaya Pemprov Maluku mewujudkan kerukunan beragama, melalui berbagai penyelenggaraan event-event keagamaan bertaraf nasional yang diselenggaraka di Maluku, termasuk Pesparani Katolik Tingkat Nasional pertama yang akan di gelar di Kota Ambon pada 27 Oktober mendatang. "Kurang lebih empat tahun yang lalu, kami sampaikan ke Sekjen Kemenag RI, saat membuka Pesparani ke-2 tingkat provinsi Maluku di Kepulauan Aru, dimana kami minta agar Pesparani tingkat nasional diselenggarakan di Maluku. Alhamdulillah, beliau merespon, dan dari tahun ke tahun kami mencoba berkomunikasi dengan pemerintah pusat," ucapnya. Lebih jauh dia katakan, Maluku yang telah mendapat kepercayaan sebagai tuan dan nyonya rumah harus siap, sehingga pelaksanaan Pesparani dapat berjalan dengan sukses. "Untuk itu, Rakor yang diadakan hari ini sangat penting, karena banyak hal-hal teknis yang nanti dibicarakan. Persiapan-persiapan saya ingin semua yang datang ke sini merasa aman, merasa nyaman. Dan bisa berlama-lama tinggal di Kota Ambon," imbuhnya. Gubernur Assagaff juga memastikan kehadiran Presiden RI, Joko Widodo untuk membuka pesta akbar ini. "Saya bersama tokoh-tokoh agama diterima Bapak Wakil Presiden. Kami sudah sampaikan masalah-masalah yang dihadapi. Kami juga sudah menyurat Bapak Presiden, untuk kiranya beliau dapat meresmikan Pesparani ini. Dan bulan lalu, saya juga bertemu beliau, beliau janjikan mudah-mudahan tidak ada jadwal lain yang lebih penting, sehingga akan hadir membuka Pesparani," kata Assagaff. Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua yang juga Ketua Umum Panitia Pesparani mengatakan, dengan mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan Pesparani di Maluku merupakan hadiah kepada dirinya dengan Assagaff. "Saya ingin katakan, ini hadiah buat saya dan bapak gubernur di akhir masa jabatan kami pada 10 Maret 2019 yang akan datang," ucap Sahuburua. Dikatakan, dirinya menginginkan Pesparani ini yang terbaik, mulai dari penyelenggaraan, prestasi yang akan di ukir sampai dengan pertanggungjawaban yang akan dilalakukan. "Untuk itu ada istilah yang kita pegang yakni tri sukses. Istilah ini saya ambil dari istilah bapak gubernur saat kita menyelenggarakan Pesparawi tingkat nasional," paparnya. Tri sukses yang dimaksud Sahuburua yakni, pertama, sukses penyelenggaraan. "Kita ingin menjadi tuan rumah yang baik dalam rangka pelaksanaan Pesparani ini. Oleh karena itu, maka saya diberikan kepercayaan oleh bapak gubernur dan pak Uskup untuk menjadi ketua panitia. Bapak ibu, saya Kristen Protestan, tapi saya jadi ketua. Artinya kita pertaruhkan harga diri kita semua untuk kesuksesnya acara ini," paparnya. Kedua, lanjut dia, sukses prestasi. "Kita ingin dalam ajang ini, ada prestasi yang kita capai. Melalui Pesparani, kita akan mendapatkan bibit-bibit yang menyanyi dengan baik, yang punya mindset yang baik dalam rangka membangun daerah ini," jelasnya. Ketiga, tambah Sahuburua, sukses pertanggungjawaban. "Disini ada penggunaan dana yang harus dipertanggungjawabkan baik dari APBN dan APBD," jelasnya. Pada kesempatan itu juga, Sahuburua juga memnyampaikan laporan terakhir dari peserta yang telah mendaftar pada Pesparani I ini. "Ingin saya sampaikan, sampai dengan hari ini peserta yang sudah mendaftar sebanyak 5.467 orang dari seluruh Indonesia. Harapan kita mudah-mudahan sampai dengan terakhir perkiraan kita bisa bertambah 8.000 orang, karena jumlah ini sama dengan jumlah Pesparawi," paparnya. Sahuburua berharap, kepada Ketua Kontingan Maluku yang juga Ketua DPRD Maluku, Edwin Huwae, bisa mempersiapkan kontingen Maluku agar bisa tampil maksimal dan memberikan yang terbaik. "Jujur kita ingin Maluku jadi juara umum," tandas Sahuburua.(HumasMaluku) |
Siap Pecahkan Rekor Muri, TNI dan Masyarakat Latihan Tarian Maumere di Ambon Posted: 31 Aug 2018 08:19 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Ribuan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Provinsi Maluku bersama Pemerintah Kota Ambon dan Pelajar se-Kota Ambon, sejak pagi tadi Jumat (31/08) kompak bersama-sama melaksanakan gladi latihan tari Gemu Famire/Maumere. Tarian yang terinspirasi dari lagu ciptaan Nyong Franco, asal Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertempat di Lapangan Upacara Lantamal lX/Ambon, Kec. Baguala, Kota Ambon. Latihan tidak hanya diikuti oleh Personel TNI, tetapi juga diikuti oleh PNS TNI, anggota Persit KCK PD XVI/Pattimura dan anggota Jalasenatri Lantamal IX/Ambon yang berbaur bersama dalam formasi barisan yang sudah diatur. Latihan tari tersebut dilaksanakan dalam rangka pemecahan rekor MURI tari Gemu Famire dengan melibatkan peserta terbanyak yang akan berlangsung pada tanggal 04 September 2018 secara serentak di seluruh Indonesia, dalam rangka memeriahkan HUT TNI ke -73 pada tanggal 05 Oktober 2018 nantinya. Gerakan tari Gemu Famire ini sering dilatihkan karena memerlukan kekompakan antara musik dengan gerak badan dan diharapkan dengan diadakannya latihan tersebut seluruh peserta siap dan terampil dalam menarikan gerakan tari Gemu Famire ini, sehingga dapat mendukung pemecahan rekor Muri tari Gemu Famire Massal nanti. Turut hadir pada kegiatan tersebut Pangdam XVI/PTM Mayjen TNI Suko Pranoto beserta ibu, Danlantamal IX Ambon Laksma TNI Antongan Simatupang, Danrem 151 / BNY Kolonel Inf Hartono, Pejabat Utama Kodam XVI/Pattimura dan Lantamal IX/Ambon. (Pendam16) |
Satpol PP MTB Gelar Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Selaru Posted: 31 Aug 2018 04:30 AM PDT ![]() Acara yang dibuka oleh Sekretaris Kecamatan Selaru, Muin Maselkossu, SP ini mengajak masyarakat dan aparat di kecamatan tersebut agar dapat memperhatikan bahaya kebakaran. "Kegiatan ini sangat penting, untuk itu jangan menganggap remeh bahwa kebakaran merupakan hal yang sepele," ujar dia. DikatakansSebagian besar peserta kegiatan ini merupakan pengusaha-pengusaha, baik itu toko jualan ataupun kios bahan bakar minyak (BBM) di kecamatan yang memiliki 7 desa tersebut. "Kegiatan ini sangat penting untuk diikuti agar apabila terjadi bencana kebakaran di lokasi usaha bapak ibu, maka bapak ibu sudah bisa menanganinya, karena usaha bapak ibu ini merupakan penunjang ekonomi," ujar Maselkossu. Ia juga memberikan apresiasi kepada tim dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja yang datang untuk memberikan materi dan sosialisasi kepada masyarakat di kecamatannya. "Berharap kepada peserta agar bisa memperhatikan semua materi yang disampaikan oleh tim agar bisa bermanfaat bagi kita semua," harap dia. Sosialisais yang dihadiri oleh perwakilan SatpolPP MTB, Gustaf Romroma , SE, Kulaleen Karel, S.Sos, M.Si, Julius Batmomolin, SE, Siti Sarjanawiati, SH, Pdt. Hanoatubun, S.M.Th dan para staff ini menghadirkan pemateri Marthin Ivakdalam, S.Ag. yang memberikan sosialisasi terhadap staf dan pegawai Kantor Kecamatan dan para 50 lebih pemilik tempat usaha dan perwakilan masyarakat Desa Adaut. Materi yang diberikan dalam kegiatan tersebut adalah, Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Tata cara memadamkan api kebakaran menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Tata cara memadamkan api kebakaran menggunakan alat-alat tradisional, Tata cara penanganan api kebakaran bagi warga di setiap RT/RW dan Desa dan Tata cara pertolongan pertama pada korban disaat terjadi kebakaran. Dalam sesi tanya jawab Ivakdalam menyatakan bahwa Surat Ijin Usaha Perdagangan (SITU) tidak akan dikeluarkan oleh Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu jika pemilik usaha tidak mendapat Surat Ijin Alat Pemadam Api Ringan dengan biaya pengurusan bernilai Rp. 150.000 yang berlaku selama 1 (satu) tahun berjalan. Usai tanya jawab dilanjutkan dengan simulasi yang diikuti dan disaksikan oleh para peserta sosialisasi. (Laura Sobuber) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |