![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqmqTK5OQye-Z9fcxRYgnOWxD27jXorG1pAnD_UiKzkf0KthrHJQzpnB16990iALFUvS1CQoFwuQGRm4rVcioTokEqdY-5wgXXNYz-31lEUFR_f_lQT_UC1OU5dnfNJ_93xb6wtNhh8ZE/s640/Inilaih+7+Destinasi+Wisata+di+Kepulauan+Kei.jpg)
Meti Kei yang menjadi suguhan utama festival ini merupakan fenomena alam berupa kondisi surut terendah laut dalam setahun yang terjadi selama dua bulan yaitu Oktober hingga November. Kepulauan Aru pun mengalami kondisi Meti ini. Namun, tak disebut Meti Aru tetapi tetap disebut Meti Kei karena sudah sejak lama orang-orang di Kei mempopulerkan istilah ini. Di kepulauan Kei sendiri, luas pantai biasanya bertambah sekitar 500-700 meter ke arah laut. Bahkan, beberapa pulau bisa tersambung tanpa halangan air laut seperti biasanya akibat air laut yang surut.
Karena keunikan fenomena alam ini, maka setiap tahunnya, Disbudpar kabupaten Maluku Tenggara menginisiasi Festival Pesona Meti Kei. Tahun ini akan berlangsung dari tanggal 08 hingga 22 Oktober 2017.
Untuk kamu yang ingin menghadiri Festival Pesona Meti Kei 2017, sudah menjadi sebuah kewajiban untuk mengunjungi destinasi wisata kepulauan Kei. Kali ini LENSATIMUR akan merekomendasikan 7 destinasi wisata terbaik di kepulauan Kei.
1. Pantai Metro
Pantai yang menjadi salah satu destinasi wisata baru dan masih jarang dikunjungi wisatawan ini cocok dijadikan sebagai tempat untuk menenangkan diri. Dengan pasir yang putih dan halus serta air laut yang jernih dan bersih, menjadikan pantai Metro terasa seperti pantai pribadi. Jika kamu ingin berkunjung ke sini, waktu tempuh dari Langgur menuju pantai Metro yang terletak di desa Matwaer ini hanya berkisar 90 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua tau roda empat.
Di sela-sela rangkaian acara Festival Pesona Meti Kei 2017, sempatkan waktu untuk mengunjungi pantai ini.
2. Pantai Ngurtafur
Pantai yang terletak di pulau Warbal ini sering pula disebut dengan ‘Pasir timbul’ karena bentuk pasirnya yang timbul di tengah laut secara memanjang seperti lekukan ular putih raksasa.
Di sini, kamu bisa berjalan sejauh dua kilometer ke tengah laut. Warna air lautnya? Jangan ditanya lagi. Biru bersih tanpa sampah karena pulau ini sangat dijaga keamanan dan kebersihannya oleh masyarakat lokal. Jika beruntung, kamu akan bertemu dengan kawanan burung Pelikan yang bermigrasi dari Australia.
Pasir ini tak timbul secara statis setiap saat. Jika air laut naik, maka pasir ini akan tertutup. Jadi, kapan waktu yang tepat untuk berkunjung ke pantai ini untuk menikmati indahnya pasir timbul? Yaitu pada sekitar jam 10 pagi hingga jam 1 siang. Ini adalah waktu dimana air laut sedang surut dan pasir timbul menampakkan keeksotisannya.
Untuk sampai ke pantai Ngurtafur, kamu harus menaiki kapal motor dari pelabuhan Debut yang terletak di kabupaten Maluku Tenggara dengan biaya sewa kapal berkisar Rp 700.000 hingga Rp 1.000.000 (PP) sesuai negosiasi. Kalau jalan ramai-ramai, pasti biaya sewa akan terasa lebih ringan atas inisiatif patungan dengan pejalan lainnya. Kapal motor yang ada memiliki kapasitas untuk mengangkut hingga 15 orang.
3. Pantai Ngurbloat
Pantai dengan pasir terhalus kedua di Asia Tenggara ini wajib kamu kunjungi karena air lautnya yang begitu jernih, pasirnya sangat halus seperti tepung, serta luas pantainya yang cukup panjang dan lebar membuat kamu bebas untuk bermain bola kaki, voli pantai, ataupun membuat camp dan api unggun jika ingin bermalam. Untuk menikmati sunset, pantai ini adalah spot yang paling direkomendasikan. Ngurbloat sendiri merupakan bahasa asli Kei yang jika diartikan ke bahasa Indonesia berarti ‘panjang’ mengingat area pantai ini begitu panjang. Akses untuk menuju pantai Ngurbloat sekitar 30 menit dari Langgur, ibukota kabupaten Maluku Tenggara.
Pantai ini juga merupakan lokasi akan diadakannya puncak perayaan Festival Pesona Meti Kei 2017 seperti tahun sebelumnya.
4. Air Terjun Hoko
Sepenggal surga tersembunyi yang Tuhan titipkan di Kepulauan Kei salah satunya adalah Air terjun Hoko yang terletak di Desa Hoko, Kei Besar Utara Timur, Maluku Tenggara. Air jernih dan segar yang terjun lepas dari badan batu cembung raksasa menuju kolam alami berwarna biru langit yang begitu tenang, membuat kamu seperti tak sedang berada di bumi.
berenang di dalam kolam sembari sesekali membentangkan wajah dan tubuh di bawah batu untuk bermain dengan percikan-percikan air adalah salah satu cara untuk menikmati surga di negeri Hoko.
untuk bisa mencapai air terjun Hoko ini, kamu dapat menggunakan kapal cepat dari pelabuhan Watdek dengan tarif Rp50.000 menuju desa Elat. Setelah tiba di Elat, kamu bisa menggunakan jasa transportasi Ojek menuju desa Hoko dengan tarif Rp 200.000,-
5. Air Terjun Harangur
Salah satu destinasi wisata kepulauan Kei yang belum banyak diketahui orang ini bernama Harangur, Dengan pepohonan lebat, bebatuan dan air terjun deras yang terlihat sangat menyegarkan ini berada di Desa Udar, Kei Besar. Untuk bisa sampai ke sini, kamu harus memulai perjalanan dari pelabuhan Watdek di kabupaten Maluku Tenggara menuju desa Elat dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Tarif kapal sekitar Rp50.000 per orang. Dari desa Elat, kamu harus menumpang boat lagi menuju desa Udar.
Karena tempat ini belum banyak dikunjungi wisatawan, rasanya kamu perlu ke Harangur untuk menikmati pemandangannya yang masih sangat bersih dan natural saat menghadiri Festival Pesona Meti Kei 2017.
6. Pulau Bair
Jika telah puas berkeliling tempat wisata di kabupaten Maluku Tenggara, tidak ada salahnya untuk mengeksplorasi salah satu destinasi wisata unggulan di kota Tual, yaitu pulau Bair.
Pulau yang dijuluki sebagai Raja Ampatnya Maluku ini memiliki komposisi air laut berwarna biru kehijauan dan ditemani tebing-tebing batu bertanamkan pepohonan Mangrove. Pulau Bair terlihat begitu sempurna untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari dan membumi dengan alam yang tenang.
Melompat dari tebing dan berenang sepuas-puasnya di laut Bair yang sangat bersih dan jernih ini merupakan salah satu cara untuk menyegarkan badan setelah teriknya perjalanan laut yang lebih-kurang satu jam dari pulau Dullah darat, kota Tual, menggunakan speed boat.
Saat menuju pulau Bair pun, di tengah perjalanan, kamu akan melewati pulau-pulau indah lainnya. Salah satunya adalah pulau kecil bernama Adrenan dengan luas sekitar 500m2. Jika beruntung, di tengah perjalanan kamu akan bertemu dengan segerombolan anak Hiu Blackpit yang begitu lucu dan menggemaskan ketika mereka melompat-lompat di tengah laut.
Untuk bisa sampai di pulau Bair, jika kamu dari kabupaten Maluku Tenggara, kamu hanya perlu menyebrang ke kota Tual melalui jembatan Usdek, lalu menuju desa Dullah menggunakan transportasi darat. Setelah tiba di pelabuhan motor laut desa Dullah darat, kamu harus menggunakan motor laut untuk sampai ke pulau Bair dengan waktu tempuh sekitar 30-60 menit. Harga sewa motor laut berkisar Rp500.000 (PP) dengan kapasitas penumpang sekitar 10-15 orang. Tentunya akan lebih irit jika bisa patungan bersama teman-teman seperjalanan kamu atau para traveler lain yang akan ke pulau Bair di waktu yang sama.
Tidak lengkap rasanya jika menghadiri Festival Pesona Meti Kei 2017 tanpa mengunjungi pulau keren ini.
7. Goa Hawang
Sudah puas dengan kenikmatan pantai? Selanjutnya, kamu harus mengeksplorasi Goa Hawang atau dalam bahasa Indonesia berarti Goa Setan yang dikelilingi hutan di desa Letvuan.
Tak seperti goa lain yang di dalamnya bisa digunakan untuk untuk berjalan kaki dalam melakukan eksplorasi, Goa Hawang berisi air tawar dari mata air Evu dengan warna biru jernih sehingga batu-batu yang terdapat di dasar goa dapat terlihat dengan jelas serta dikelilingi hiasan stalagnit dan stalagtit yang indah. Goa ini pun memiliki legenda yang diwujudkan dengan dua buah batu yang menonjol di tengah kolam.
Konon, seorang pemburu yang ditemani anjingnya sedang berburu babi hutan. Ketika anjingnya sedang mengejar babi hutan ke dalam goa, babi tersebut hilang. Karena kelelahan berburu dan kehausan, si tuan dan anjingnya ini meminum air kolam. Namun karena air tersebut terasa pahit, si pemburu akhirnya mengeluarkan kata-kata kotor. Atas sebab umpatan tersebut, si pemburu dan anjingnya terkena kutukan dan menjadi dua bongkah batu yang masih ada hingga saat ini di goa Hawang.
Terdapat aturan yang harus dipatuhi ketika berkunjung ke Goa Hawang, yaitu larangan mandi bagi perempuan yang sedang haid dan setiap pengunjung dilarang keras untuk mengucapkan kata-kata kotor ketika berada di tempat ini.
Untuk mengunjungike Goa Hawang, dari Langgur yang merupakan ibukota kabupaten Maluku Tenggara, kamu dapat menggunakan kendaraan darat dengan waktu tempuh sekitar 30-40 menit menuju desa Letvuan.
Itulah 7 destinasi wisata di kepulauan Kei yang wajib dikunjungi saat menghadiri Festival Pesona Meti Kei 2017. Ayo ke Kepulauan Kei