Wednesday, 2 August 2017

21:34:00
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pemprov Maluku akan Gelar Tour de Moluccas 2017.
AMBON, - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku pada pertengahan September mendatang  akan menggelar Tour de Moluccas 2017. Tour de Moluccas diinisiasi Gubernur Said Assagaff untuk mempromosikan keindahan alam Maluku. Ratusan pembalap dari sedikitnya 30 negara digadang-gadang akan berduel dalam ajang balap sepeda internasional lintas Pulau Seram dan Ambon ini.  
Obsesi Pemprov Maluku menjadikan Tour de Moluccas 2017 sebagai 'trade mark' pariwisata Maluku bukan tanpa alasan.  Selain karena Pulau Seram dan Ambon memiliki banyak objek wisata alam dan pantai yang eksotis, kekayaan hayati yang tersembunyi di Taman Nasional Manusela dengan populasi burung endemik Kakatua Maluku dan Nuri Ambon-nya, memiliki nilai jual yang paling disukai para pelancong.
Even Tour de Moluccas 2017 sesuai agenda, dibagi dalam empat etape di tiga kabupaten, yakni etape 1  Kota Piru  (Seram Bagian Barat)  -  Kota Masohi (Maluku Tengah), etape 2 Waipia (Maluku Tengah)  - Kobisonta (Seram Utara Maluku Tengah), etape 3 Kota Bula (Seram Bagian Timur) - Bandara Wahai (Seram Utara Maluku Tengah) dan etape pamungkas Kota Masohi (Maluku Tengah) - Kairatu (Seram Bagian Barat) - Kota Ambon (finish).
Dari empat etape ini, etape 2 Waipia - Kobisonta merupakan etape yang paling menantang karena melintasi Taman Nasional Manusela yang dikenal "angker" dengan Jalan SS atau jalan nanjak turun berbentuk huruf S dengan kiri kanan jurang sebanyak puluhan kelokan. Namun jalan lintas ini memiliki hawa pegunungan yang segar dan udara bersih yang nikmat dihirup pada siang hari.
Untuk mensukseskan even balap sepeda sekelas Tour de Singkarak ini, Gubernur Maluku Said Assagaff pada tanggal 19 Juli lalu, turun langsung meninjau kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan yang menjadi lintasan peserta Tour de Moluccas. 
Ruas jalan Trans Seram di Taman Nasional Manusela mendapat perlakuan khusus, karena selain berbahaya, kondisi jalan yang dilewati puluhan truk pengangkut hasil perkebunan kelapa sawit setiap hari itu rusak parah dan sering dilanda longsor.
"Saya sudah instruksikan paling lambat tanggal 10 September atau satu minggu sebelum even Tour de Moluccas digelar,  semua infrastruktur pendukung seperti jalan, jembatan dan lain-lain harus sudah siap," ujar gubernur kepada RRI di Bula, Rabu (19/7/2017), usai
mengecek kesiapan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur.
Menurut Gubernur Said Assgaff,  sesuai dengan laporan, hingga pertengahan Juli 2027, ratusan pembalap dari sedikitnya tiga puluh negara  telah mendaftar sebagai peserta. "Yang saya lihat itu sudah 22 negara, namun laporan terbaru menyebutkan sudah 34 negara," ungkap mantan Sekda Maluku ini.
Assagaff berharap, melalui even Tour de Moluccas 2017,  surga wisata alam dan bahari di Provinsi Maluku, khususnya di Pulau Seram dan Ambon dapat terekspos ke dunia luar, hingga arus kunjungan wisatawan mancanegara ke Maluku pada tahun-tahun mendatang semakin meningkat.
"Yang penting bersih, mereka tidak butuh hotel yang megah, karena di negara mereka banyak. Tunjukkan jati diri kita sebagai masyarakat Maluku yang beradab, berbudaya, santun dan menghargai para tamu, sehingga mereka merasa betah di sini," tegas Assagaff.
Dari pantauan RRI, hingga awal bulan Agustus atau 1,5 bulan sebelum even Tour de Moluccas menggelinding, kondisi ruas jalan Trans Seram di kawasan Taman Nasional Manusela baru dalam proses penimbunan bagian-bagian jalan yang berlubang, patah dan longsor. Para pekerja 
menggenjot volume pekerjaan dengan bekerja siang dan malam, namun akibat dari pengaruh hujan, progres dari kegiatan rehabilitasi belum signifikan.
Sementara itu, dari empat kabupaten kota yang menjadi tuan rumah, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terlihat menaruh perhatian extra dengan membentuk tim kecil. Tim tersebut sudah mulai melakukan persiapan dengan membenahi objek wisata mangrove Gumumae dan penataan lingkungan.
"Yang menjadi kendala kita adalah hotel dan penginapan. Tapi kita sudah berkoordinasi dengan TNI - Polri untuk menangani tenda-tenda. Kita juga mendorong masyarakat untuk menyiapkan homestay-homestay yang layak huni," tegas Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas. (RRI)