Wednesday, 18 January 2017

02:00:00
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca SMP Negeri 6 Ambon Jadi Sekolah Rujukan Standar Nasional.
KALWEDO, AMBON -  SMP Negeri 6 Ambon ditentukan oleh Pemerintah Pusat sebagai sekolah Rujukan atau istilah dulu adalah sekolah RSBI (Rintisan Sekolah berbasis Internasional), dengan program-program yang sudah melebihi sekolah Berstandar Nasional Pendidikan (SNP).

Hal ini mendapat apresiasi positif dan berupaya untuk menjawab harapan yang diberikan oleh Pempus,"kata Drs. Yan Mahulette, M.MPd Kepala SMPN 6 Ambon di Ambon, Selasa (17/1).

Menurut Mahulette, langkah yang akan diperhatikan adalah tetap mempertahankan akreditasi A yang sudah dimiliki oleh SMPN 6 Ambon, pelayanan kepada siswa harus di atas standar nasional pendidikan (SNP) yaitu ada kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh sekolah lain, siswa harus dipersiapakan untuk mengikuti even-even nasional seperti olimpiade, karya tulis ilmiah, O2SN, FL2SN dan SMPN 6 harus bisa berbicara di tingkat nasional.

Selain itu kapasitas guru perlu dipersiapkan lebih baik dan guru harus mengikuti kuliah untuk menaikkan stratanya. Sementara fasilitas penunjang cukup representatif atas bantuan dari orang tua siswa, alumni, selain bantuan dari pemerintah.

Dikatakan, sesuai kebijakan Pemerintah Pusat maka untuk sementara waktu kelas akselerasi pada SMP Negeri 6 Ambon ditiadakan sambil menunggu petunjuk yang sedang diperbaiki oleh Pemerintah Pusat.

Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada semua potensi yang dimiliki siswa di sekolah ini, maka pihak sekolah menterjemahkan kelas akselerasi dialihkan menjadi kelas unggulan, yaitu siswa mendapat muatan-muatan yang lebih mapan.

Selama ini SNP menggunakan delapan standar pendidikan sementara sekolah Rintisan/Rujukan mempunyai standar yang lebih, sehingga setiap program benar-benar menjawab kebutuhan sekolah.

Sebagai contoh, kalau SNP dilaksnakaan Ujian Nasional sedangkan Rujukan/Rintisan dilaksanakan Ujian Nasional Berbasisi Komputer (UNBK), dan seluruh aktivitas pendidikan di sekolah sudah menggunakan IT.

Selain itu program literasi harus dikembangkan dengan gerakan siswa rajin membaca (GSRM) dan pembuatan pojok-pojok baca, sehingga siswa meskipun tidak masuk di perpustakaan namun bisa membaca pada pojok baca yang ada.

"Kriteria sekolah rujukan tidak berbeda jauh dengan sekolah akselerasi namun hasil tes psikologinya harus di atas angka rata-rata,"katanya.

Ditambahkan, SMPN Negeri 6 Ambon sudah membuka kelas olahraga dan kelas seni dan akan di buka lagi kelas IT atau kelas teknologi komputer, untuk menunjang siswa jika ingin melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kelas olahraga merupakan program nasional, sedangkan kelas kesenian dan kelas IT adalah kebijakan dari sekolah sendiri dan pembentukkan kelas khusus ini prospeknya sangat positif, karena siswa diperhadapkan dengan kompetisi antar sekolah, antar daerah, antara individu, sehingga siswa harus dipersiapkan sejak dini.

Mahulette berharap, para siswa harus belajar dengan tekun, disiplin, agar mencapai nilai sesuai standar sekolah rujukan, Guru dan pegawai juga harus belajar keras dan tingkatkan stratanya, serta orang tua ikut memberikan sumbangan dalam mengembangkan mutu pendiidkan pada SMPN 6 Ambon.(tribunmaluku.com)