Sunday, 15 January 2017

11:31:00
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Bentrok Antara Pemuda Batumerah dan Kailolo, Satu Tewas Akibat Timah Panas.
KALWEDO, AMBON - Sebuah bentrok antar pemuda yang menjalar jadi bentrok antar kampung di Kota Ambon kembali terjadi. Satu orang tewas dalam bentrok kemarin dini hari. Tembakan peringatan berulang kali dari kepolisian untuk menghalau massa yang mencoba memblokir jalur jalan di Jenderal Sudirman.

Bentrok terjadi antar pemuda dari Desa Batumerah dan sejumlah Pemuda dari Desa Kailolo di Kota Ambon. Kedua kelompok ini saling serang menggunakan batu dan benda tajam. Dua orang tertembus timah panas. Satu orang dinyatakan tewas setelah sempat mendapat pertolongan medis di RS Bhayangkari Ambon. Kedua warga yang diduga berasal dari salah satu kelompok itu, yakni Muhamin Yamin Sukur dan Ibnu Kusuma (16). Ibnu, adalah salah pelajar disebuah SMA, di Kota Ambon.

Ibnu ditembak saat pecah bentrok antar dua kelompok pemuda itu di Jembatan Batumerah. Polisi melepas tembakan peringatan. Tiba-tiba Ibnu terkapar, Yamin pun terkena timah panas, nsmun belum dipastikan asal muasal timah panas tersebut.

Ibnu sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong. Dia terkena peluru nyasar di punduk sebelah kiri dan menembus hingga ke tulang belakangnya. Sementara Yamin terkena tembakan pada bagian telapak tangannya.

Dampak dari penembakan ini, masyarakat Batumerah langsung melakukan pemblokiran jalan di kawasan jalan Jenderal Sudirman, tepatnya didepan Mesjid An Nur, Desa Batu Merah. Sekira pukul 05.20 WIT. Aksi pemblokiran jalan itu tidak berlangsung lama setelah aparat keamanan memaksa membuka blokiran jalan tersebut.

Muhamin Yamin Sukur, hingga kini masih mejalani perawatan medis di RS Bhayangkari Ambon. Informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan, peristiwa itu terjadi berawal sekira pukul 03.00, ada sejumlah pemuda dari Desa Batumerah duduk di sekitar kawasan Ongkoliong, Desa Batumerah.

Kemudian sejumlah pemuda dari kelompk lain tiba-tiba datang dan merampas Handphone milik mereka. Penganiayaan pun terjadi. Terjadi perkelahian. Konsentrasi massa di antar kedua kelompok pemuda ini pun terjadi.

”Ada anak-anak Batumerah yang duduk di Ongkoliong sekitar jam 03.00 itu kan. Lalu datang beberapa anak-anak Kailolo itu loh, ingin merampas Handpone lalu dibalas dengan pukulan, setelah itu kan terjadi konsentrasi. Kalau konsentrasi lalu dibubarkan sama anggota lalu ada tembakan peringatan, lalu ada korban yang jatuh. Jadi, rangkaian kejadianya seperti itu,” ujar kapolres Pulau Ambon dan Pp Lease, AKBP Harold Wilson Huwae, kepada wartawan di ruangan kerjanya, kemarin.

Kapolres juga belum dapat memperjelas sumber penembakan tersebut. Dia memastikan kalau proyektil peluru sudah diamankan. Namun belum dapat dipastikan siapa penembak tersebut. Untuk memastikan harus melalui pengujian. ”Masalah nanti siapa yang nembak dan segala macam itu masih dalam pengusutan oleh aparat.

Proyektilnya sudah dapat, tetapi belum dapat dipastikan nanti kan uji balistik, baru dipastikan,” jelasnya.

Kapolres juga memastikan, pasca kejadian itu aparat kemanan yang turun melerai konsentrasi massa tersebut di antaranya dari PRC Sabhara, dan juga satgas Yonif 734.

Huwae juga memastikan peluru yang menyarang di punduk sebelah kiri korban dan menumbus hingga ke tulang belakang sehingga korban mengalami pendarahan hebat dan akhirnya meninggal dunia.

”Peluru menembus hingga ke tulang belakang korban, sehingga korban meninggal dunia. Kita juga sudah koordinasi dengan pihak keluarga untuk atopsi tetapi pihak keluraga juga menolak,”jelasnya.

Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum keluar dari rumahnya dan dibawa mengelilingi Desa Batumerah sebagai bentuk penghormatan terakhir dari masyarakat sebelum akhirnya disholatkan di mesjid An Nur Batumerah.

Ratusan masyarakat yang dikawal ketat oleh aparat keamanan bersenjatakan lengkap menuju tempat pemakaman.

Sementara itu Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Ilham Salahuddin bersama sejumlah perwira dan pejabat utama Polda Maluku, mengikuti acara pemakaman almarhum di kawasan Kebun Cengkeh. Kapolda sendiri berjanji akan mengusut tuntas pelaku yang diduga melakukan penembakan itu.

Terpisah Gubernur Maluku Said Assagaff mengaku, sangat prihatin dengan insiden yang berlangsung dikawasan Mardika hingga menewaskan salah satu pelajar SMA di kota Ambon itu.

“Saya minta supaya insiden tadi pagi itu tidak meluas dan kita semua turut prihatin dan ini merupakan sebuah musibah,” kata gubernur kepada wartawan usai Sholat Jumat di Mesjid Raya Al Fatah Ambon. Orang nomor satu di Maluku ini juga telah meminta kepada Kapolda Maluku untuk segera mengusut tuntas kasus kasus ini. Siapapun pelakunya harus diungkap.

“Saya berharap pak Kapolda segara bisa mengungkap, latar belakang dan sekaligus siapa yang berbuat diproses. Kondisi keamanan kita sudah sangat baik, tidak boleh ada lagi yang main seperti itu termasuk dengan merusak kondisi keamanan kita,”tegasnya.(ambonekspres)