![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4mYRBdMZ4mBy4jEo0fgeBJQ6gADXpd030bLq1ZG4-isn54z9KKPU6xZGeouJWNrWO5MyYULm0uQTVvvWrER_ou20TDRITPUG-4QfggsXqfRorwhTeKJWVJj_aTAjNzermBLEss7S7PV4/s400/masela+darat.jpg)
"Ribuan tenaga kerja yang dibutuhkan, kalau tidak dipersiapkan dari sekarang maka akan susah. Saya berharap dengan dibangunnya Blok Masela dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, jangan sampai masyarakat Maluku hanya menjadi penonton," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir di Jakarta, Selasa (5/4).
Kemristekdikti bekerja sama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyiapkan SDM untuk membangun dan mengoperasikan Blok Masela. Penyiapan SDM dilakukan di Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon.
Tenaga ahli keteknikan yang dihasilkan berupa tenaga ahli akademik, vokasi dan tenaga ahli insinyur profesional.
"Kami prioritaskan mahasiswa yang berasal dari Maluku," tambahnya.
Sementara tenaga keteknikan yang dihasilkan yakni sarjana teknik, magister teknik, diploma satu sampai tiga (vokasi), sarjana teknik terapan, magister terapan, dan insinyur profesional.
Untuk tahap awal pendidikan akan dilaksanakan bekerja sama dengan perguruan tinggi di luar Maluku untuk menyediakan dosen dan laboratorium.
Tempat praktikum selain dilakukan di perguruan tinggi juga dilakukan di fasilitas pelatihan yang ada di industri. Saat ini Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon sudah bekerja sama dengan STEM-Akamigas Cepu untuk menyiapkan tenaga kerja di bidang minyak dan gas.
Menristekdikti mengatakan biasanya pada saat dilakukan eksplorasi maka akan ada tambang baru dan industri turunan lainnya. Selain itu juga dimungkinkan pengelolaan wisata di daerah sekitar.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Hermanto Dardak mengatakan pihaknya memiliki 19 bidang kejuruan yang nantinya akan membantu dalam memberikan dukungan untuk menyiapkan SDM.
Tenaga Kerja Dalam Negeri Dalam kesempatan tersebut, Nasir menekankan tentang pentingnya pengelolaan Blok Masela dikelola oleh SDM lokal. Oleh karena itu, persyaratan penguasaan teknologi tinggi harus benar-benar dikuasai.
Rektor Universitas Pattimura, MJ Saptenno mengatakan terdapat pengecualian untuk mahasiswa yang berasal dari Maluku yakni masuk ke universitas melalui jalur khusus.
"Tidak melalui SBMPTN dan SNMPTN, tetapi melalui jalur khusus. Semaksimal mungkin, kita akan didik mahasiswa asal Maluku agar target bisa tercapai baik," kata Rektor.
Mantan Ketua Umum PII, Qoyum Tjandranegara mengatakan SDM Indonesia di bidang perminyakan sudah tersebar di banyak negara. Bahkan sejak 1972, tenaga kerja asal Indonesia sudah bisa membangun pabrik LNG di Arun.
"Kita punya 18 pabrik LNG di Indonesia, dan itu semua kita yang bangun. Kalau di darat kita tidak perlu tenaga asing, tapi kalau di laut, kita membutuhkan beberapa tenaga ahli dari asing," terang Qoyum. (antara)