![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpbqeYZU6XgQJ874vinsDnWI62QIQIxtoNHvwxFoWwyuPU96UNWSKnYvMeJGlQvDb9Eik9DpMYSdRQVsTZQnapMJN_GltZRWvUqh7qsxHq0b8ApcAaQK0w6kQrYTcqwOj9bgmfbhXAD_I/s320/paskah.jpg)
"Paskah merupakan kemenangan bersama karena kristus bangkit dan menang atas maut, sehingga harus disyukuri. Yesus Kristus menang dan mengalahkan alam maut yakni bangkit dari kematian. Kemenagan itu menjadi sebuah harapan bagi umat untuk menanti kedatangan Yesus yang kedua kali untuk menyelamatkan umatNYA," katanya, di Ambon, Sabtu.
Kemenangan Kristus diawali dengan penderitaan dan pengorbanan. Hal ini, kata Uskup, merupakan bagian dari wujud cinta kasih Kristus bagi seluruh umatNYA.
Selaku umat yang percaya momentum paskah hendaknya dimaknai dengan sungguh, yakni bagaimana memaknai persembahan tubuh dan darah Kristus yang telah dikorbankan bagi umatNYA.
"KebangkitanNYAa adalah kebangkitan yang sulung yang hadir dalam hidup kita, yang patut dimaknai dengan sungguh-sungguh," katanya.
Uskup mengajak seluruh umat Kristen di Maluku, untuk menghilangkan segala bentuk kekhawatiran dan ketakutan dalam diri. Karena kemenangan Kristus atas maut memberikan pengharapan baru dalam hidup.
"Kita tidak usah khawatir dan takut. Perasaan itu harus di hilangkan, karena Kristus yang bangkit telah memberikan kemenangan yang berpengharapan bagi kita," tandasnya.
Ia mengemukakan, di pekan suci ini janganlah berputus asa umat Kristen di Maluku tidak boleh bermuka muram, tetapi harus selalu di liputi dengan sukacita.
Jika umat di Maluku, memiliki penderitaan, maka jangan bersusah hati karena penderitaan yang dialami telah ditebus oleh Kristus Yesus.
"Jangan takut akan penderitaan yang dialami, karena telah dimenangkan. Kita harus terus diliputi dengan rasa sukacita dan harapan," kata Uskup Mandagi. (Ant)