![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDBVQ2qAwgL5QkqtlhhhWurz4a4eNou6GEQJ22q7_KvSmaH2XuCqMg6OZW_gnABDj03qvA4AGENaEuepdiI_7Vl5NJmBZzeWHEeSW_B0SuEkfNVSM-r7_ayolvJIZrqaWQNBTR0InM1n0f/s320/khairun.jpg)
"Kita sedang menyiapkan teknis membuka Fakultas Kedokteran sambil menjalin kordinasi dengan Universitas Hasanudin, (Unhas)Makassar sebagai tim pendamping untuk mendesain pola penerimaan mahasiswa barunya," ujarnya.
Karena itu, pihaknya belum memasukkan penerimaan mahasiswa Fakultas Kedokteran ini ke dalam sistem penerimaan seleksi mahasiswa nasional, baik itu SNMPTN mapun SBMPTN, karena jumlah mahasiswa yang nanti diterima juga terbatas.
"Fakultas Kedokteran membutuhkan anggaran besar, makanya sedang mempertimbangkan proses seleksi mahasiswa baru melalui jalur mandiri," kata Ridha.
Dia menjelaskan, dalam proses rekrutmen mahasiswa baru akan bekerjasama dengan Unhas.
"Pastinya bakal menerima mahasiwa baru tahun akademika 2016/2017," tandasnya.
Dia mengatakan, pihaknya saat ini sedang memperbaiki ruang belajar dan berkordinasi dengan tenaga-tenaga dosen yang ada di RSUD Ternate, RSUD Bacan dan RSUD Tidore.
Disinggung soal SPP, dia menjelaskan, jika merujuk ke Perguruan Tinggi(PT) besar yang memiliki mahasiswa Fakultas Kedokteran di seleksi melalui jalur mandiri, misalnya di Unhas rata-rata Rp150 juta sampai Rp 200.
Namun, kita kemungkinan menerapkan harga standar melalui sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT), maka hanya berkisar Rp28 juta/ semester.
"Kami sedang membicarakan secara internal dengan teman-teman di Kabupaten/Kota agar bisa tanggung bersama anggaran.
"Kita membutuh dukungan dari teman-teman di Provinsi Maluku Utara maupun Kabupaten/Kota, terutama operasional awalnya karena itu sangat berat," katanya. (Antara)