Friday, 5 February 2016

13:23:00
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Sudirman Said Nilai Lokasi Proyek Blok Masela Tanpa Kepentingan Pribadi. JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan semua argumen mengenai pilihan lokasi kilang migas blok Masela di Provinsi Maluku diajukan tanpa kepentingan pribadi dalam rapat terbatas di kantor presiden.

"Seluruh argumen dikemukakan dengan terbuka dan tanpa pretensi apa pun kecuali masing-masing yang percaya kepada kilang di darat atau laut," kata Sudirman usai rapat terbatas mengenai ladang migas blok Masela ditemui di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin sore.

Menteri ESDM Sudirman menegaskan Presiden Joko Widodo akan mengambil keputusan setelah melakukan pertemuan dengan calon investor yang akan mengelola tambang migas di Blok Masela yaitu Inpex dan Shell.

Menteri yakin bahwa Presiden akan mengambil keputusan terbaik mengenai lokasi pembangunan kilang migas bagi bangsa dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Sudirman mengatakan total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan kilang migas di darat atau "on shore" di Pulau Tanimbar Kabupaten Maluku Tenggara Barat atau Pulau Selarung sebesar 19,8 miliar dolar AS.

Sementara jika kilang migas dibangun di tengah laut atau "off shore" maka akan memakan biaya sebesar 14,3 miliar dolar AS.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan semua pertimbangan lokasi pembangunan kilang migas blok Masela memiliki sisi positif dan negatif.

Menteri menjelaskan pemerintah akan menekankan keputusan yang memberikan manfaat besar dan maksimal bagi kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah setempat.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan Presiden akan segera memanggil kedua calon investor untuk mendapat penjelasan mengenai rencana pembangunan penambangan migas di Blok Masela.

"Keputusan tidak diambil saat bersama investor, dan keputusan Presiden pasti akan diambil dalam rapat terbatas sekali lagi sebelum beliau memutuskan," jelas Pramono.

Sebelumnya dalam pembukaan rapat terbatas, Presiden Jokowi meminta pembangunan kilang migas dipilih secara tepat dan dapat memberikan nilai tambah kepada perekonomian daerah maupun bangsa secara keseluruhan.

"Amanat konstitusi yang menjelaskan secara tegas dan jelas bahwa pemanfaatan sumber daya alam itu harus benar-benar untuk rakyat, untuk semua orang dan bukan untuk segelintir orang," tegas Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan, mengenai pengelolaan ladang migas blok Masela, Provinsi Maluku dan lokasi pembangunan kilang migas harus berikan manfaat kepada semua pihak.

"Kita harus bisa memanfaatkan minyak dan gas untuk menciptakan nilai tambah guna memberikan 'multiplier effect' seperti yang saya sampaikan pada saat yang lalu kepada perekonomian daerah, perekonomian di wilayah timur terutama," kata Jokowi saat membuka rapat tersebut di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin sore.

Rapat tersebut dimulai sekitar pukul 16.45 WIB dan dihadiri oleh sejumlah menteri antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menurut Presiden, pemerintah perlu mempertimbangkan secara matang dalam memilih letak kilang migas untuk ladang Masela itu.

"Karena sebelum saya masuk ke off shore atau on shore, saya mau ketemu dengan investor dan kontraktor dahulu. Kalau belum itu, saya belum akan memutuskan," kata Jokowi.

Dalam rapat tersebut Presiden juga akan mempertimbangkan masukan dari gubernur Provinsi Maluku mengenai pembangunan di kawasan. (Antara)