![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCRLWCRKD_sWMHs7P920Xt2ZY8iR0vXtct4EwJb8yaHtTT4ATRcGrmClfQWgA1e1JdpPhTXq1GYr-_n9JxLM7aaQebHgva8_Y3gRIQVrccBAv2o-PUVkkY9oNqJ6zQgIXVp6YiHbmmszvc/s400/pelabuhan.jpg)
AMBON - Badan Pusat Statistik (BPS)Provinsi Maluku mencatat neraca perdagangan luar negeri provinsi ini pada Desember 2015 mengalami defisit sekitar 5,45 juta dolar AS.
"Hal ini disebabkan nilai bahan bakar mineral sebesar 11,28 juta dolar, sedangkan nilai impor mencapai 16,73 juta dolar," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Diah Utami di Ambon, Rabu.
Dia mengatakan, neraca perdagangan Provinsi Maluku periode Januari - Desember juga mengalami devisit sebesar 214,10 juta dolar AS.
"Penyumbang terbesar defisit perdagangan luar negeri Maluku pada Desember, lanjutnya, adalah ketidakseimbangan nilai ekspor dan impor," ujar Diah.
Dia menjelaskan, defisit terbesar neraca perdagangan Maluku berasal dari transaksi ekspor impor negara Singapura dan Malaysia dengan devisit yakni sebesar 208,21 juta dolar AS dan 48,14 juta dolar AS.
Diah menjelaskan, nilai ekspor Maluku setelah diaktifkan kembali pada Desember 2015 mencapai 11,28 juta dolar AS.
Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 100 persen disebabkan karena pada November 2015 tidak ada kegiatan ekspor.
Jika dibandingkan lagi dengan nilai ekspor pada Desember 2014 yang mencapai 25,44 juta dolar AS, maka ekspor Maluku pada Desember 2015 mengalami penurunan sebesar 55,66 persen.
Sedangkan realisasi nilai impor Provinsi Maluku pada Desember 2015 sebesar 16,73 juta dolar AS atau turun 22,33 persen jika dibandingkan dengan November 2015 yang mencapai 21,54 juta dolar AS.
Posisi ini jika dibandingkan dengan nilai impor Desember 2014 yang mencapai 26,84 juta dolar AS, maka nilai impor Desember 2015 turun sekitar 37,67 persen. (Antara)