![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4XzBiHOBw9xCffxvxk-H7idOWZfPzMGfinISPmbRY9o0WYp_dYi4Gx6ZyfbwGBxMTQfslPo4UUXjTQI10wkuYpaqBSWha5TH4vtkcSqFHrU7A0zcfRzL7teCs47HCVMlZJAwpxvKWmWIX/s320/tanimbarv.jpg)
"Daerah harus menata destinasinya sehingga akan menarik minat wisatawan. Sementara pemerintah pusat juga terus berupaya memberikan insentif agar wisatawan asing banyak masuk. Jadi terjadi sinergi," kata Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata Azwir Malaon usai Sosialisasi Perpres 105/2015 di Nongsa Point Marina Batam, Jumat.
Ia mengatakan Perpres tersebut mengatur tentang Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing Ke Indonesia yang diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Indonesia khususnya melalui 18 pelabuhan wisata yang sudah ditentukan.
Pelabuhan tersebut mulai dari Pelabuhan Sabang, Sabang, Aceh, Pelabuhan Belawan,Pelabuhan Teluk Bayur,Nongsa Point Marina, Batam, Bandar Bintan Telani, Bintan, Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung, Pelabuhan Benoa, Bali, Pelabuhan Tenau, Kupang, Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara, Pelabuhan Nunukan, Kalimantan Timur, Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Saumlaki Maluku, Pelabuhan Tual Maluku, Pelabuhan Sorong Papua Barat, Pelabuhan Biak Papua.
"Pemerintah daerah khususnya pada kawasan-kawasan yang ditunjuk untuk masuknya kapal pesiar tersebut diharapkan bisa menata destinasinya sebaik mungkin sehingga terus bisa dikunjungi wisatawan asing dengan kapal pesiar. Karena kedepan pariwisata menjadi andalan Indonesia," kata dia.
Sementara itu pemrintah pusat melalui berbagai satuan yang memiliki kewenangan dalam perizinan juga terus berupaya mempercepat dan mempermudah birokrasi perizinan.
"Temen-teman dari Bea dan Cukai sudah membuat penyederhanaan untuk impor sementara kapal. Di Sabang pemeriksaan terpadu untuk kapal pesiar yang masuk hanya 50 menit selesai. Hal itu akan menjadi percontohan bagi seluruh pelabuhan yang dibuka tersebut," kata Azwir.
Dengan berbagai kemudahaan, termasuk pembebasan visa bagi banyak negara ditargetkan jumlah kunjungan wisata bahari naik 4 kalilipat dari satu juta jadi empat juta pada 2019.
"Apa yang sudah dilakukan BC juga akan dipadukan dengan sistem online, jadi pemeriksaan akan semakin lebih cepat lagi. Setelah Subang, hal tersebut akan diterapkan di Batam," kata dia, Pada intinya, kata dia, pemerintah akan menyederhanakan segala bentuk perizinan segingga semakin banyak wisatawan berkunjung ke Indonesia baik menggunakan kapal pesiar maupun menggunakan transportasi lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Guntur Sakti menyambut baik kemudahan yang diberlakukan tersebut sehingga akan mampu mendorong kunjungan wisata bahari khususnya di Kepri.
"Kemenpar telah menetapkan target kunjungan wisman Kepri 2016 sebesar 2,61 juta. Jadi hal ini tentu akan mendorong tercapainya tergat tersebut," kata dia.
Untuk Batam pada 2016 ditarget mampu mendatangkan sebesar 1,8 juta wisman, Bintan 480 ribu, Karimun 160 ribu dan Tanjungpinang 150 ribu.
"Ini tidak ringan, namun inilah target yang harus dikejar dan saatnya berlari kencang, keluarkan semua strategi dan energi," kata Guntur. (Antara)