Tuesday, 21 April 2015

23:06:00
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Paroki Ohoijang Lakukan Prosesi Jalan Salib. LANGGUR - Memperingati hari Kematian Yesus Kristus yang biasanya disebut Hari Raya Jumat Agung pada 3 April 2015, Dewan Pastoral Paroki Ohoijang, Kabupaten Maluku Tenggara menggelar prosesi jalan salib.

Prosesi tersebut menggambarkan awal permulaan penderitaan yang dialami Yesus Kristus pada 2000 tahun yang lalu dengan rela mati tergantung di kayu salib demi melaksanakan misi penebusan dosa seluruh umat manusia dimuka bumi ini.

Sekretaris Dewan Pastoral Paroki Ohoijang, Titus Betaubun menyampaikan apresiasinya kepada Pastor Gregorius Viktor Famas dan para Dewan Gereja serta seluruh umat Paroki Ohoijang atas terselenggaranya ibadah jalan salib dimaksud.

Dirinya mengajak semu pihak yang terlibat di dalamnya dan seluruh umat Tuhan yang ambil bagian dalam prosesi tersebut untuk sama-sama memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas apa yang telah dilakukan Sang Juruslamat bagi manusia.

“Bahwa perayaan hari kesengsaraan Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib ini adalah  merupakan suatu gambaran kisah hidup untuk kita manusia khususnya bagi umat Kristiani di seluruh dunia yang hari ini turut bersama-sama merayakannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Betaubun menuturkan persiapan umat Pastoral Paroki Ohoijang untuk melakukan prosesi jalan salib telah dilakukan sejak dua bulan lalu.

Untuk maksud tersebut, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dewan Gereja Perumnas Santo Yakobus  dan juga Gereja Ohoijang Santo Yoseph dan seluruh umat rayon Paroki Ohoijang untuk diwajibkan melintasi jalan salib di areal Paroki Ohoijang.

Prosesi jalan salib sendiri dimulai tepat pukul 14.00 Wit, Jumat (3/4) dari Gereja Perumnas menuju Gereja Santo Yoseph Ohoijang yang diperkirakan ribuan umat Katholik turut  mengikutinya.

“Seluruh prosesi jalan salib dari awal hingga selesai dapat berjalan dengan aman lancar. Semua ini karena tuntunan dan campur tangan Tuhan sebagaimana semboyan Ora Et Labora yang artinya berdoa dan bekerja,” lanjutnya.

Betaubun juga menyampaikan apresiasinya kepada para rekan jurnalis yang  mana turut serta berpartisipasi guna meliputi prosesi jalan salib yang dilintasi oleh ribuan umat.

Usai melintasi jalan  salib, seluruh umat wilayah Paroki Ohoijang langsung melakukan ibadah di gereja Paroki Ohoijang yang di pimpin oleh Pastor Gregorius  Viktor Famas sejak pukul 15.00 Wit hingga berakhir pukul 18.00 Wit. [Dharapos]